TikTok Dukung Aturan Anak di Ruang Digital, Kemkominfo Apresiasi Fitur STEM Feed
Kementerian Kominfo mendapat dukungan penuh TikTok untuk aturan perlindungan anak di dunia digital, termasuk peluncuran fitur edukatif STEM Feed.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) baru-baru ini menerima dukungan penuh dari platform media sosial TikTok terkait aturan perlindungan anak di ruang digital. Dukungan ini disampaikan langsung oleh perwakilan TikTok global dalam sebuah audiensi dengan Kemkominfo di Jakarta pada 21 Februari 2024. Audiensi tersebut membahas rencana pemerintah untuk segera menghadirkan aturan yang lebih komprehensif dalam melindungi anak-anak di dunia maya, sejalan dengan arahan Presiden RI.
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Siber Kemkominfo, Alexander Sabar, menyatakan bahwa TikTok tidak hanya setuju dengan rencana aturan tersebut, tetapi juga telah aktif berkolaborasi dengan Kemkominfo. "TikTok setuju. Bahkan untuk sistem yang kita punya (SAMAN/Sistem Kepatuhan Moderasi Konten), mereka juga salah satu yang langsung memenuhi permintaan kita," ujar Alex. Hal ini menunjukkan komitmen nyata TikTok untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak-anak di Indonesia.
Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh VP Global Public Policy TikTok, Helena Lersch, di hadapan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Helena menekankan komitmen TikTok dalam melindungi anak-anak di dunia digital, terutama mengingat Indonesia merupakan pasar terbesar kedua TikTok di dunia dengan 135 juta pengguna aktif. "Saya sangat senang pertemuan ini fokus mengenai topik ini (perlindungan anak di ruang digital). Saya ingin menyebutkan bahwa saya adalah seorang ibu, dan hal yang sama berlaku pada Melisa (CEO Tokopedia) dan Marshiella (Public Policy TikTok Indonesia). Kita sangat peduli mengenai topik ini dari perspektif peribadi. Dari perspektif perusahaan, kami ingin melakukan hal yang tepat di sini," jelasnya.
Dukungan Nyata TikTok untuk Perlindungan Anak
TikTok telah secara proaktif menerapkan berbagai fitur untuk meningkatkan keamanan platform bagi pengguna di bawah umur. Untuk pengguna berusia 13-15 tahun, sistem TikTok secara otomatis mengatur akun menjadi privat, sehingga hanya akun-akun tertentu yang dapat mengaksesnya. Selain itu, fitur 'Family Pairing' memungkinkan orang tua untuk memantau aktivitas anak-anak mereka di platform.
Sebagai bentuk kontribusi positif lebih lanjut, TikTok akan meluncurkan fitur baru yang bersifat edukatif di Indonesia pada minggu depan. Fitur ini bernama STEM Feed, yang akan menampilkan konten-konten edukatif terkait sains, teknologi, matematika, dan teknik (STEM).
TikTok mengajak Kemkominfo untuk berkolaborasi dalam mempromosikan STEM Feed kepada pengguna di Indonesia. Kemkominfo menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan dukungan penuh terhadap fitur edukatif tersebut. "Ibu (Meutya) bilang kalau memang bagus, positif, pasti kita akan apresiasi, kita akan dukung. Ibu pasti apresiasi TikTok," kata Alexander Sabar.
Komitmen Bersama untuk Ruang Digital yang Aman
Kerja sama antara Kemkominfo dan TikTok ini menandai langkah penting dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman dan ramah anak di Indonesia. Dukungan TikTok terhadap aturan pemerintah dan peluncuran fitur STEM Feed menunjukkan komitmen nyata platform tersebut dalam melindungi anak-anak dari potensi bahaya di dunia maya. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi platform media sosial lainnya untuk turut aktif dalam menciptakan lingkungan digital yang positif dan kondusif bagi perkembangan anak.
Dengan adanya aturan yang lebih komprehensif dan dukungan dari platform seperti TikTok, diharapkan Indonesia dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak, memungkinkan mereka untuk memanfaatkan teknologi secara positif dan produktif, sambil tetap terlindungi dari konten yang merugikan.
Ke depannya, kolaborasi antara pemerintah dan platform media sosial akan terus menjadi kunci dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan anak-anak di ruang digital. Komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan online yang positif dan aman bagi generasi muda merupakan investasi penting untuk masa depan Indonesia.