Wamenkominfo Sorot Peran Penting Komunikasi Publik di Era Digital
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menekankan peran krusial komunikasi publik dalam mewujudkan pemerintahan transparan dan akuntabel di era digital yang penuh tantangan.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, baru-baru ini menyoroti peran penting komunikasi publik dalam menyebarluaskan informasi kebijakan pemerintah dan membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Pernyataan ini disampaikan dalam Kuliah Umum Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Kepolisian Republik Indonesia Dikreg ke-34 Tahun 2025 pada Kamis (6/3) secara daring. Nezar menekankan bahwa komunikasi publik yang efektif menjadi kunci dalam menghadapi tantangan era digital.
Dalam kuliah umum tersebut, Nezar menjelaskan bahwa 'Komunikasi publik ini punya peran sentral dalam menciptakan pemerintahan yang transparan, akuntabel, berintegritas'. Ia menambahkan bahwa keberhasilan penyampaian informasi kebijakan pemerintah kepada seluruh lapisan masyarakat bergantung pada penggunaan berbagai media yang tepat dan efektif. Digitalisasi, menurutnya, mendorong pemerintah untuk mengadopsi platform media terkini, termasuk media sosial, website, email, dan bahkan kecerdasan buatan (AI).
Namun, Nezar juga mengingatkan akan tantangan yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi digital. Potensi penyebaran informasi yang salah, seperti misinformasi, disinformasi, dan malinformasi, menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, penerapan strategi komunikasi yang tepat dan efektif menjadi sangat krusial untuk mengatasi tantangan tersebut dan memastikan informasi yang disampaikan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menghadapi Tantangan Digitalisasi dalam Komunikasi Publik
Nezar Patria menjelaskan bahwa digitalisasi telah mengubah lanskap komunikasi publik. Pemerintah dituntut untuk lebih adaptif dan inovatif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Penggunaan media sosial, website, dan email menjadi semakin penting, namun demikian, hal ini juga menghadirkan tantangan baru. Pemerintah harus mampu menyaring informasi dan memastikan kredibilitas sumber informasi yang disampaikan.
Ia menambahkan, 'Pemerintah didorong untuk mengadopsi berbagai platform media terkini, seperti media sosial, website, email, dan AI. Juga mempertimbangkan konteks sosio-politik, kredibilitas informasi, serta ekspektasi masyarakat terhadap transparansi.' Hal ini menunjukkan perlunya strategi komunikasi yang terintegrasi dan mampu menjangkau berbagai segmen masyarakat.
Lebih lanjut, Nezar menekankan pentingnya memahami konteks sosio-politik dan ekspektasi masyarakat. Strategi komunikasi yang efektif harus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Kredibilitas informasi juga menjadi hal yang sangat penting untuk membangun kepercayaan publik.
Salah satu tantangan utama adalah potensi penyebaran informasi yang salah. 'Kalau strategi kita tidak tepat, tidak mampu mengantisipasi, akan ada celah kekosongan informasi yang diisi mereka yang punya kepentingan mendistorsi ataupun memanipulasi satu keadaan ataupun satu kebijakan,' tegas Nezar.
Membangun Kepercayaan Publik melalui Komunikasi yang Inklusif
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Nezar menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik melalui komunikasi publik yang inklusif, responsif, dan andal. Hal ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang audiens dan bagaimana cara mendengarkan aspirasi mereka. 'Perlu untuk mengetahui audiens dan bagaimana cara kita mendengarkan mereka itu sangat penting. Dan kita baru bisa mengetahui saat evaluasi itu dilakukan,' ujarnya.
Komunikasi yang inklusif memastikan bahwa informasi dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang, pendidikan, atau lokasi geografis. Komunikasi yang responsif berarti pemerintah mampu memberikan tanggapan yang cepat dan tepat terhadap pertanyaan dan kekhawatiran masyarakat. Sementara itu, komunikasi yang andal memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat, dapat dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Evaluasi berkala terhadap strategi komunikasi yang diterapkan juga sangat penting untuk memastikan efektivitasnya. Dengan melakukan evaluasi, pemerintah dapat mengidentifikasi kekurangan dan melakukan penyesuaian agar strategi komunikasi dapat terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Kesimpulannya, peran komunikasi publik semakin krusial dalam era digital. Pemerintah perlu menerapkan strategi komunikasi yang efektif, inklusif, responsif, dan andal untuk membangun kepercayaan publik dan mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Keberhasilan dalam hal ini akan sangat menentukan keberhasilan program-program pemerintah dan pembangunan nasional.