KONI Pusat Optimistis Perubahan Nama Persani Jadi FGI Dongkrak Prestasi Senam Indonesia
Perubahan nama Persatuan Senam Indonesia (Persani) menjadi Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) diharapkan KONI Pusat dapat meningkatkan prestasi senam Indonesia di kancah nasional dan internasional.
Jakarta, 5 Maret 2025 (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyimpan optimisme tinggi terhadap perubahan nama Persatuan Senam Indonesia (Persani) menjadi Federasi Gimnastik Indonesia (FGI). Perubahan ini diharapkan mampu mendongkrak prestasi senam Indonesia di berbagai ajang, baik nasional maupun internasional. Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, secara langsung menyatakan dukungan dan harapannya terhadap transformasi organisasi ini.
Marciano Norman menyampaikan apresiasinya terhadap Munaslub 2025 yang secara resmi mengesahkan perubahan nama tersebut. Ia menekankan pentingnya tata kelola organisasi yang baik sebagai kunci keberhasilan dalam mencetak atlet berprestasi. Dengan perubahan ini, KONI Pusat berharap FGI dapat memanfaatkan momentum untuk meningkatkan pembinaan dan prestasi atlet senam Indonesia.
Lebih lanjut, Marciano Norman juga mengingatkan pentingnya sosialisasi perubahan nama ini ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Ia juga menyarankan agar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) FGI disesuaikan dengan kebutuhan pembinaan senam saat ini. Hal ini untuk memastikan FGI dapat menjalankan program pembinaan yang efektif dan efisien.
Harapan KONI Pusat untuk FGI
KONI Pusat memiliki sejumlah harapan besar terhadap FGI. Salah satunya adalah raihan prestasi gemilang pada SEA Games di Thailand akhir tahun 2025. Sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, KONI Pusat juga berharap FGI mempersiapkan diri dengan matang untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 di NTB-NTT, PON Indoor, dan PON Remaja.
Perubahan nama ini diharapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan prestasi, tetapi juga pada pengenalan senam sebagai olahraga yang lebih kompleks dan kompetitif. Seringkali, senam di Indonesia diidentikkan dengan aktivitas kebugaran massal. Padahal, gimnastik merupakan olahraga yang menuntut keseimbangan, kekuatan, fleksibilitas, dan berbagai aspek lainnya.
Ketua Umum FGI, Ita Yuliati, menjelaskan bahwa perubahan nama ini merupakan bagian dari redefinisi cabang olahraga gimnastik di Indonesia. Ia berharap perubahan nama ini dapat membedakan gimnastik sebagai olahraga prestasi dari senam sebagai aktivitas kebugaran.
Sosialisasi dan Adaptasi
Sosialisasi yang efektif di tingkat daerah menjadi kunci keberhasilan transformasi ini. FGI perlu memastikan seluruh stakeholder, termasuk pelatih, atlet, dan masyarakat umum, memahami perubahan nama dan implikasinya. Adaptasi terhadap AD/ART yang baru juga perlu dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan pembinaan senam berjalan optimal.
Dengan perubahan nama dan semangat baru ini, diharapkan atlet-atlet muda Indonesia semakin termotivasi untuk berprestasi di kancah internasional. FGI memiliki tanggung jawab besar untuk membina atlet-atlet berbakat dan membawa harum nama Indonesia di ajang-ajang internasional.
Perubahan nama menjadi Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) dan Mars Gimnastik Indonesia diharapkan dapat meningkatkan citra dan popularitas cabang olahraga ini di masyarakat. Hal ini akan memudahkan FGI dalam menjaring atlet-atlet berbakat dan mendapatkan dukungan yang lebih luas dari masyarakat.
KONI Pusat optimistis perubahan ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan senam Indonesia. Dukungan dan kerjasama dari semua pihak sangat penting untuk mewujudkan harapan tersebut. Dengan tata kelola yang baik dan pembinaan yang terarah, senam Indonesia diharapkan dapat bersaing di level internasional dan mengharumkan nama bangsa.