Pelatih Satria Muda Belajar dari Real Madrid: Rahasia Kembangkan Pemain Muda
Pelatih kepala Satria Muda, Youbel Sondakh, mengunjungi Real Madrid untuk mempelajari pengembangan pemain muda dan menerapkannya di Indonesia, terinspirasi oleh kesuksesan mencetak bintang NBA seperti Luka Dončić.
Pelatih kepala Satria Muda Pertamina Jakarta, Youbel Sondakh, baru-baru ini melakukan perjalanan ke Spanyol. Tujuannya? Menyerap ilmu pengembangan pemain muda dari klub basket ternama, Real Madrid. Perjalanan ini dilakukan pada awal April 2024, dan Youbel didampingi oleh asisten pelatih Cesar Camara. Selain itu, kunjungan ini juga sekaligus untuk memantau perkembangan Dame Diagne, pemain muda Satria Muda yang sedang menjalani pelatihan di Zentro Basketball, Madrid.
Dalam kunjungannya ke markas Real Madrid, Youbel tidak hanya melihat fasilitas latihan yang mumpuni, tetapi juga mendapatkan banyak referensi, baik teknis maupun non-teknis. Namun, fokus utamanya adalah mempelajari program pengembangan pemain muda yang diterapkan oleh klub raksasa Eropa tersebut. Ia bahkan berkesempatan bertemu langsung dengan pelatih kepala Real Madrid, Chus Mateo.
Youbel Sondakh mengaku sangat terkesan dengan kedisiplinan dan kondisi fisik para pemain Real Madrid, baik di level senior maupun kelompok usia muda. Pengalaman ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelatihan di Satria Muda Pertamina Jakarta.
Sistem Pengembangan Pemain Muda Real Madrid
Menurut Youbel, aspek paling mencolok yang dipelajarinya dari Real Madrid adalah penanaman aspek "physicality" sejak dini. Para pemain muda Real Madrid dilatih untuk memiliki kekuatan fisik prima dan kecerdasan bermain yang tinggi sejak usia muda. Hal ini, menurutnya, sangat penting untuk diterapkan di Satria Muda.
"Mereka sangat-sangat disiplin soal physicality. Hal itu yang juga saya dan Cesar serap untuk anak-anak Satria Muda. Mereka itu cepat dan kuat dalam memahami semua hal dalam basket. Selain itu menurut saya skill dan IQ mereka juga terasah karena jumlah game di sini lebih banyak," ungkap Youbel.
Ia juga mengamati bahwa eksposur pemain muda terhadap kompetisi dan program latihan yang konsisten merupakan kunci keberhasilan pengembangan pemain di Real Madrid, klub yang telah melahirkan bintang NBA seperti Luka Doncic. Sistem ini menjadi inspirasi bagi Youbel untuk diterapkan di Satria Muda.
Aplikasi Ilmu Baru di Satria Muda
Selain bertemu dengan Chus Mateo, Youbel juga berdiskusi dengan penasihat teknis Satria Muda, Luis Guil, yang bermukim di Spanyol. Diskusi tersebut membahas evaluasi teknis tim dan perkembangan pemain sepanjang musim. Youbel berencana mengaplikasikan ilmu dan pengalaman barunya di Satria Muda.
"Ilmu-ilmu baru ini akan jadi tambahan amunisi yang sangat berharga bagi kami. Tentu saja akan kami coba aplikasikan di Satria Muda," kata Youbel. Ia berharap, dengan menerapkan metode pelatihan yang dipelajarinya dari Real Madrid, Satria Muda dapat mencetak pemain-pemain muda berbakat yang mampu bersaing di level internasional.
Kunjungan Youbel Sondakh ke Real Madrid bukan hanya sekadar studi banding, tetapi juga sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas pembinaan pemain muda di Indonesia. Dengan menyerap ilmu dan pengalaman dari klub-klub ternama dunia, diharapkan basket Indonesia dapat terus berkembang dan melahirkan lebih banyak bintang di masa depan.