11 Mahasiswa UI Raih Beasiswa IAEA senilai Rp440 Juta untuk Fisika Medis
Sebelas mahasiswa Magister Fisika Medis UI berhasil mendapatkan beasiswa IAEA senilai Rp440.000.000 untuk pelatihan delapan bulan dalam proyek pengembangan kedokteran radiasi di Indonesia.

Sebelas mahasiswa Program Studi Magister Fisika Medis, FMIPA Universitas Indonesia (UI), berhasil meraih beasiswa dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Beasiswa senilai Rp440.000.000 ini diberikan untuk mendukung proyek nasional IAEA INS6022, "Expansion Radiation Medicine in Indonesia", yang bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan, khususnya dalam penanganan kanker. Keberhasilan ini diraih di tengah upaya transformasi sektor kesehatan oleh Kementerian Kesehatan RI, yang fokus pada pembangunan infrastruktur pusat onkologi di seluruh Indonesia.
Para mahasiswa beruntung ini akan mengikuti pelatihan intensif selama delapan bulan, dimulai Februari hingga September 2025. Pelatihan akan diselenggarakan di berbagai pusat kedokteran nuklir di Indonesia. Mereka akan dilatih untuk menguasai keterampilan praktik klinis, seperti kalibrasi peralatan kedokteran nuklir, perhitungan dosis radiasi, dan jaminan kualitas peralatan. Hal ini sejalan dengan komitmen FMIPA UI untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas di bidang fisika medis guna mendukung pelayanan kesehatan yang optimal.
Dekan FMIPA UI, Prof. Dede Djuhana, menyatakan bahwa program beasiswa ini sangat penting mengingat perkembangan teknologi kedokteran nuklir membutuhkan tenaga ahli yang kompeten. Ia menekankan komitmen FMIPA UI dalam menghasilkan fisikawan medik yang unggul dan siap berkontribusi pada peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia. Ketua Prodi Fisika Medis FMIPA UI, Prof. Supriyanto Ardjo Pawiro, menambahkan bahwa pelatihan ini akan mempersiapkan mahasiswa untuk memainkan peran strategis dalam meningkatkan diagnosis dan terapi kanker, serta mendukung pengembangan teknologi medis terkini.
Mahasiswa Penerima Beasiswa IAEA
Sebelas mahasiswa berprestasi yang menerima beasiswa bergengsi ini adalah: Asyifa Khoerunnisa, Fulki Fiarka Djoni, Parinza Ananda, Hany Yuliati, Jenni Natalia Corebima, Hendra Himawan, Rosa Desinta, Abdurrahman Aziz Wicaksono, Aulia Firma, Antonius Fajar Adinegoro, dan Rohma Novitasari. Keberhasilan mereka merupakan bukti kualitas pendidikan dan komitmen FMIPA UI dalam mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global di bidang kesehatan.
Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif yang mencakup berbagai aspek penting dalam fisika medis. Keterampilan praktis yang akan mereka kuasai akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapat, para mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam pengembangan kedokteran nuklir di Indonesia.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga bertujuan untuk membentuk fisikawan medik yang mampu memberikan pelayanan yang efisien, akurat, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
Pentingnya Fisikawan Medik dalam Transformasi Kesehatan
Prof. Supriyanto Ardjo Pawiro menekankan pentingnya peran fisikawan medik yang andal dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan pelatihan ini, para mahasiswa akan memiliki kompetensi untuk melakukan kalibrasi peralatan, menghitung dosis radiasi, menjamin kualitas peralatan, dan memberikan pelayanan proteksi radiasi. Keterampilan ini sangat krusial dalam memastikan keselamatan pasien dan keberhasilan terapi.
Keberhasilan sebelas mahasiswa UI dalam meraih beasiswa IAEA ini merupakan langkah maju dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang fisika medis di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen UI dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya dalam penanganan penyakit kanker. Dengan adanya tenaga ahli yang kompeten, diharapkan pelayanan kesehatan di Indonesia dapat lebih efisien, akurat, dan terjangkau.
Program pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi para mahasiswa, tetapi juga mendorong kolaborasi dan pengembangan lebih lanjut di bidang fisika medis. Ke depan, diharapkan akan lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia yang dapat mengikuti program beasiswa serupa, sehingga Indonesia memiliki lebih banyak ahli di bidang ini untuk mendukung kemajuan sektor kesehatan.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan, para mahasiswa ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas diagnosis dan terapi kanker di Indonesia. Mereka akan menjadi aset berharga dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan merata di seluruh Indonesia. Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen UI dalam mencetak generasi penerus yang unggul dan siap menjawab tantangan di masa depan.