1.146 Pemudik Berangkat dari Sampit Menuju Jawa: Lonjakan Penumpang Lebaran 2025 Diprediksi Sedang
Sebanyak 1.146 pemudik meninggalkan Sampit menuju Semarang dan Surabaya pada hari pertama angkutan Lebaran 2025, dengan lonjakan penumpang yang diprediksi tidak signifikan.

Pada hari pertama masa angkutan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah (2025 Masehi), tepatnya Jumat, 21 Maret 2025, sebanyak 1.146 pemudik telah berangkat dari Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Mereka menggunakan dua kapal laut menuju Semarang dan Surabaya. Keberangkatan ini menandai dimulainya arus mudik Lebaran tahun ini.
Dua kapal tersebut adalah KM Dharma Ferry VI dan KM Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama. KM Dharma Ferry VI, dengan tujuan Surabaya, membawa 446 penumpang, 30 kendaraan roda empat, dan 14 sepeda motor. Sementara itu, KM Kirana III menuju Semarang mengangkut 700 penumpang, 45 kendaraan roda empat, dan 47 sepeda motor. Keberangkatan dilakukan dalam dua gelombang, pukul 09.00 WIB dan 10.00 WIB.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Gusti Muchlis, menjelaskan bahwa jumlah penumpang memang meningkat dibandingkan hari biasa, namun lonjakan signifikan tidak diperkirakan terjadi. Hal ini disebabkan karena masa angkutan Lebaran tahun ini dipersingkat menjadi 20 hari (H-10 sampai H+10 Lebaran), berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 30 hari (H-15 sampai H+15 Lebaran), dan banyak pemudik yang memilih mudik lebih awal.
Arus Mudik Lebaran 2025 dari Sampit: Prediksi dan Realita
Gusti Muchlis memprediksi kenaikan jumlah penumpang tahun ini hanya sekitar 15 persen dibandingkan tahun lalu. "Prediksi kami kenaikan penumpang dibanding tahun kemarin hanya 15 persen karena banyak juga yang mudik lebih awal," ujar Muchlis. Angka ini jauh lebih rendah dari perkiraan awal jika masa angkutan Lebaran tetap 30 hari.
KSOP Sampit hanya menghitung jumlah penumpang mulai H-10 hingga H+10 Lebaran. Keberangkatan sebelum tanggal 21 Maret tidak termasuk dalam data penumpang musim angkutan Lebaran 2025. Tahun lalu, tercatat 22.553 pemudik berangkat dari Sampit. Untuk tahun 2025, diprediksi akan ada sekitar 25.936 penumpang, atau kenaikan sekitar 15 persen.
Selama masa angkutan Lebaran 2025, terjadwal 9 call atau keberangkatan kapal dari Sampit menuju Surabaya dan Semarang. PT Dharma Lautan Utama mengoperasikan dua kapal dengan 5 call, sementara PT Pelni mengoperasikan tiga kapal dengan 4 call. Hingga saat ini, dua call telah diberangkatkan, menyisakan tujuh call lagi. Muchlis menambahkan, "Ini sudah ada dua call yang berangkat, jadi tersisa tujuh call. Hari ini kapasitas kapal sudah terpenuhi semua. Kalau dihitung sejak awal Ramadhan mungkin sudah lebih dari 5.000 penumpang yang diberangkatkan."
Rincian Penumpang dan Kendaraan
- KM Dharma Ferry VI (Tujuan Surabaya): 446 penumpang, 30 kendaraan roda empat, 14 sepeda motor
- KM Kirana III (Tujuan Semarang): 700 penumpang, 45 kendaraan roda empat, 47 sepeda motor
Data ini menunjukkan distribusi pemudik yang cukup merata ke dua kota tujuan utama di Jawa. Meskipun prediksi kenaikan penumpang relatif rendah, tetap penting untuk memantau perkembangan arus mudik di Pelabuhan Sampit guna memastikan kelancaran perjalanan para pemudik.
Meskipun jumlah pemudik yang berangkat pada hari pertama angkutan Lebaran 2025 terbilang tinggi, namun prediksi kenaikan penumpang yang relatif rendah menunjukkan adanya pergeseran pola mudik. Banyaknya pemudik yang berangkat lebih awal sebelum periode resmi angkutan Lebaran perlu menjadi perhatian untuk perencanaan transportasi di masa mendatang.