15 Ribu Umat Hindu Ramaikan Upacara Melasti di Tanah Lot, Tabanan
Upacara Melasti di Tanah Lot, Tabanan, Bali, yang diikuti 15 ribu umat Hindu, menambah daya tarik wisata dan memperkaya pengalaman wisatawan yang hadir.

Upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi tahun Saka 1947 telah berlangsung di Tanah Lot, Tabanan, Bali, pada Rabu, 26 Maret. Sebanyak 15 ribu umat Hindu dari lima desa di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, turut serta dalam upacara suci ini. Acara tersebut tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Hindu, tetapi juga menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin menyaksikan keindahan tradisi Bali.
Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot, Wayan Sanjaya Tampi, menyatakan bahwa upacara Melasti di Tanah Lot merupakan puncak perayaan yang melibatkan ribuan umat Hindu. Kehadiran mereka memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata, meningkatkan daya tarik Tanah Lot sebagai destinasi wisata unggulan di Bali. "Umat yang datang ke Tanah Lot itu berasal dari lima desa dengan jumlah 15 ribu orang lebih," ujar Wayan Sanjaya.
Keindahan alam Tanah Lot yang berpadu dengan pelaksanaan upacara Melasti menciptakan pengalaman wisata yang unik dan berkesan. Hal ini terlihat dari antusiasme wisatawan seperti Rena dan Selvi, yang mengaku kagum dengan perpaduan budaya, adat istiadat, dan keindahan alam Bali. "Selain pemandangannya indah, kultur adat dan budaya Bali bagus banget, selain berwisata saya juga senang melihat apa yang dilakukan umat Hindu dalam upacara Melasti, benar-benar bagus," ungkap Rena, wisatawan asal Jakarta.
Upacara Melasti dan Pengaruhnya terhadap Pariwisata
Upacara Melasti di Tanah Lot tidak hanya menjadi momen sakral bagi umat Hindu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Bali. Ribuan umat Hindu yang hadir menciptakan suasana yang semarak dan unik, menarik perhatian wisatawan untuk menyaksikan langsung prosesi keagamaan tersebut. Pengelola objek wisata Tanah Lot berharap, upacara Melasti dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, terutama selama libur Lebaran.
Kehadiran wisatawan domestik dan mancanegara yang menyaksikan upacara Melasti secara langsung memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Mereka dapat memperoleh penghasilan tambahan dari penjualan makanan, minuman, dan souvenir. Hal ini menunjukkan sinergi antara sektor pariwisata dan pelestarian budaya di Bali.
Pengalaman unik menyaksikan upacara Melasti di Tanah Lot juga memberikan nilai tambah bagi wisatawan. Mereka tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga dapat belajar dan memahami lebih dalam tentang budaya dan tradisi Bali. Hal ini dapat memperkuat citra Bali sebagai destinasi wisata yang kaya akan budaya dan keindahan alam.
Pengamanan Hari Raya Nyepi dan Libur Lebaran
Menyambut Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, pihak kepolisian telah menyiapkan pengamanan yang ketat. Sebanyak 350 personel gabungan disiagakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban, baik di jalur mudik maupun di tempat-tempat wisata, termasuk Tanah Lot. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan kenyamanan wisatawan selama liburan.
Kapolres Tabanan, AKBP Chandra Citra Kesuma, menyatakan bahwa tempat wisata menjadi perhatian utama dalam pengamanan Hari Raya Nyepi dan libur Lebaran. Polisi juga telah menyiapkan lima pos mudik untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada pemudik. "Selain arus mudik, tempat wisata juga menjadi perhatian dalam pengamanan Hari Raya Nyepi dan libur Lebaran 2025," jelas AKBP Chandra Citra Kesuma.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk menghindari kemacetan dan penutupan jalur selama Hari Raya Nyepi pada 29 Maret. Pemudik disarankan untuk mengatur perjalanan pulang kampung halaman lebih awal agar terhindar dari kepadatan lalu lintas. Objek wisata Tanah Lot sendiri akan ditutup total pada 29 Maret dan dibuka kembali pada 30 Maret.
Upacara Melasti di Tanah Lot telah sukses digelar dengan khidmat dan meriah. Perpaduan antara keindahan alam dan kekayaan budaya Bali telah menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para wisatawan. Semoga hal ini dapat terus meningkatkan sektor pariwisata Bali dan melestarikan budaya lokal.