STAHN Mpu Kuturan Singaraja: Melasti Ritual diiringi Kesenian Tradisional Bali
STAHN Mpu Kuturan Singaraja sukses gelar ritual Melasti di Pantai Banyuning, menampilkan beragam kesenian tradisional Bali sebagai bentuk pengabdian dan pelestarian budaya.
![STAHN Mpu Kuturan Singaraja: Melasti Ritual diiringi Kesenian Tradisional Bali](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220106.449-stahn-mpu-kuturan-singaraja-melasti-ritual-diiringi-kesenian-tradisional-bali-1.jpg)
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali, baru-baru ini menggelar ritual Melasti yang unik dan menarik perhatian. Bukan hanya ritual keagamaan biasa, acara yang digelar di Pantai Banyuning ini diramaikan dengan penampilan berbagai kesenian tradisional Bali dari mahasiswa dan dosen kampus tersebut. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian ritual 'bhakti penerus' Pura Agung Mpu Kuturan.
Melasti: Perpaduan Ritual dan Kesenian
Ketua Panitia Pelaksana Bhakti Penerus, Ida Bagus Wika Krishna, menjelaskan bahwa ritual Melasti ini menampilkan potensi kampus STAHN Mpu Kuturan secara maksimal. Tari Pendet massal, Gong Beri, Baleganjur, Gong Suling, dan penampilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Budaya Jawa hanyalah sebagian kecil dari sajian kesenian yang memukau. Mahasiswa dan dosen kampus ini menunjukkan peran aktif mereka dalam melestarikan warisan budaya Bali.
Ritual Melasti sendiri merupakan momentum penting untuk mengaktualisasikan rasa beragama. Dengan menampilkan berbagai kesenian, mahasiswa STAHN Mpu Kuturan tidak hanya berpartisipasi dalam ritual keagamaan, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan budaya Bali. Hal ini sejalan dengan visi kampus yang tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga pada pelestarian tradisi dan budaya.
Makna Kesenian dalam Ritual Melasti
Menurut Ida Bagus Wika Krishna, kesenian memiliki peran krusial dalam memperkaya spiritualitas upacara Melasti. "Melalui kesenian, kita tidak hanya mempersembahkan rasa bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tetapi juga menghidupkan kembali warisan budaya yang harus terus dilestarikan," ujarnya. Tarian sakral seperti Tari Rejang dan Tari Pendet ditampilkan dengan penuh penghayatan, sementara Tabuh Baleganjur menambah kekhidmatan suasana. Perpaduan antara ritual keagamaan dan ekspresi budaya ini menciptakan harmoni yang indah.
Lebih dari Sekadar Upacara
Ritual Melasti di STAHN Mpu Kuturan Singaraja bukan sekadar ritual pengambilan air suci dari pantai untuk dibawa ke Pura Agung Mpu Kuturan. Acara ini juga merupakan puncak dari rangkaian ritual 'ngenteg linggih' yang telah dimulai sejak tahun 2023. Puncak acara ini direncanakan akan dihadiri oleh beberapa undangan penting, termasuk Penjabat Gubernur Bali dan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Ini menunjukkan betapa pentingnya ritual ini, baik dari segi keagamaan maupun kenegaraan.
STAHN Mpu Kuturan: Pelopor Pelestarian Budaya
Dengan suksesnya penyelenggaraan ritual Melasti yang dikolaborasikan dengan seni pertunjukan, STAHN Mpu Kuturan Singaraja sekali lagi menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan tinggi Hindu yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam pelestarian tradisi dan budaya Bali. Inisiatif ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menginspirasi lembaga pendidikan lain untuk turut serta melestarikan warisan budaya bangsa.
Melalui perpaduan ritual keagamaan dan pertunjukan kesenian tradisional, STAHN Mpu Kuturan berhasil menciptakan sebuah acara yang bermakna dan mengesankan. Acara ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah perayaan budaya yang memperkuat identitas dan nilai-nilai luhur masyarakat Bali. Semoga tradisi ini terus lestari dan menginspirasi generasi muda untuk menjaga warisan budaya Indonesia.