160 Personel Polres Natuna Amankan Aksi Damai Nakes, Tuntut Pembayaran TPP
Polres Natuna kerahkan 160 personel untuk mengamankan aksi damai tenaga kesehatan (nakes) yang menuntut pembayaran TPP dan menolak pemotongan TPP 2025 di depan Kantor Bupati Natuna.

Kepolisian Resor (Polres) Natuna, Kepulauan Riau, mengerahkan 160 personel untuk mengamankan aksi damai yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) tenaga kesehatan (nakes) di depan Kantor Bupati Natuna pada Senin, 10 Maret 2024. Aksi ini dilakukan untuk meminta Pemerintah Kabupaten Natuna membayarkan tunjangan kinerja atau Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bulan November dan Desember 2024 yang belum dibayarkan, serta menolak rencana pemotongan TPP pada tahun 2025. Aksi damai tersebut berlangsung tertib di bawah pengawasan ketat pihak kepolisian.
Kepala Polres Natuna, AKBP Nanang Budi Santosa, menyatakan bahwa pengamanan tersebut merupakan bentuk pelayanan publik dan bertujuan agar aksi damai tetap kondusif. "Kami memberikan ruang bagi warga untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan koridor hukum," ujar AKBP Nanang. Beliau juga mengingatkan para ASN untuk menjaga ketertiban dan menghindari tindakan anarkis yang dapat merugikan.
Aksi damai yang dimulai pukul 13.30 WIB ini mendapat perhatian khusus karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Kapolres Nanang berharap momentum Ramadhan diisi dengan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan. Setelah menyampaikan aspirasinya, perwakilan nakes diajak berdialog dengan Bupati Natuna. Hingga pukul 16.00 WIB, pertemuan masih berlangsung dan situasi di lapangan tetap tertib.
Tuntutan Nakes Natuna
Salah satu perwakilan tenaga kesehatan, Devi Noviriyanti, menjelaskan bahwa aksi damai ini dilakukan untuk memperjuangkan hak mereka dan menyampaikan keberatan atas kebijakan pemangkasan TPP tahun 2025. "Kami di sini menuntut hak kami, yakni pembayaran TPP untuk bulan November dan Desember yang hingga saat ini belum diterima, dan kami berharap TPP 2025 tidak dipotong," tegas Devi. Para nakes merasa keberatan jika TPP mereka dipangkas atau dikurangi.
Polres Natuna memastikan bahwa pengamanan aksi damai ini dilakukan secara profesional dan proporsional. Kehadiran 160 personel polisi bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan memastikan aksi damai berjalan lancar tanpa anarkisme. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Natuna untuk memastikan aspirasi para nakes dapat didengar dan ditindaklanjuti.
AKBP Nanang Budi Santosa menekankan pentingnya menjaga stabilitas daerah dan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat selama bulan Ramadhan. "Langkah ini diharapkan dapat mendatangkan manfaat positif bagi kita semua dalam menjaga stabilitas daerah, serta mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat selama Ramadhan," ucapnya. Pihak kepolisian berharap agar semua pihak dapat menahan diri dan menyelesaikan masalah ini melalui jalur dialog yang konstruktif.
Pertemuan antara perwakilan nakes dan Bupati Natuna diharapkan dapat menghasilkan solusi yang memuaskan bagi kedua belah pihak. Dengan adanya dialog dan komunikasi yang baik, diharapkan permasalahan terkait pembayaran dan pemotongan TPP dapat diselesaikan dengan damai dan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
Kesimpulan
Aksi damai yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan di Natuna telah menunjukkan pentingnya dialog dan komunikasi dalam penyelesaian masalah. Dengan adanya pengawalan dan pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, aksi damai tersebut berlangsung dengan tertib dan kondusif. Semoga pertemuan antara perwakilan nakes dan Bupati Natuna dapat menghasilkan kesepakatan yang adil dan memberikan solusi terbaik bagi semua pihak.