18 Desa Terdampak! BPBD Tanggamus Lakukan Asesmen Pasca Banjir di Lampung, Siapkan Status Tanggap Darurat
BPBD Tanggamus Lampung gencar melakukan asesmen pasca banjir yang merendam 18 desa di 5 kecamatan. Akankah status tanggap darurat segera ditetapkan?

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, tengah gencar melakukan asesmen menyeluruh. Langkah ini diambil untuk mendeteksi dampak bencana alam banjir yang melanda wilayah tersebut. Hujan dengan intensitas tinggi menjadi pemicu utama luapan air sungai yang merendam sejumlah permukiman warga.
Banjir yang terjadi pada Senin, 28 Juli, menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa daerah. Tim BPBD segera bergerak cepat untuk mengevaluasi situasi di lapangan. Penetapan status tanggap darurat bencana selama 14 hari kini sedang dalam proses administrasi.
Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus, Irvan Wahyudi, menjelaskan bahwa penetapan status ini sangat penting. Hal ini bertujuan untuk memudahkan upaya penanganan pascabencana. Berbagai langkah telah diambil, mulai dari evakuasi hingga koordinasi dengan pihak terkait.
Asesmen dan Penetapan Status Darurat Banjir Tanggamus
Proses asesmen yang dilakukan BPBD Tanggamus merupakan langkah krusial dalam penanganan bencana. Tim di lapangan bekerja keras mengumpulkan data akurat mengenai kerusakan dan jumlah warga terdampak. Data ini menjadi dasar pengambilan keputusan terkait status tanggap darurat.
Irvan Wahyudi mengungkapkan bahwa rapat koordinasi akan segera dilaksanakan untuk finalisasi penetapan status. Status tanggap darurat selama 14 hari diharapkan dapat mempercepat penyaluran bantuan dan rehabilitasi. Administrasi terkait penetapan ini sudah mulai dilakukan sejak Rabu, 30 Juli.
Langkah ini juga mencakup persiapan logistik dan sumber daya manusia. Kesiapan ini penting untuk menghadapi potensi bencana susulan. BPBD Tanggamus berkomitmen penuh dalam memastikan penanganan yang efektif dan efisien.
Dampak Luas Banjir dan Data Sementara Korban
Data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Tanggamus menunjukkan skala dampak yang cukup luas. Sebanyak 18 desa di lima kecamatan di Kabupaten Tanggamus dilaporkan terdampak banjir. Luapan air sungai dan curah hujan tinggi menjadi penyebab utama bencana ini.
Di Kecamatan Wonosobo, khususnya di Pekon (Desa) Soponyono, dampak banjir sangat terasa. Tercatat 100 rumah terendam air, mempengaruhi sekitar 420 jiwa penduduk. Meskipun tidak ada korban jiwa, ratusan warga terpaksa mengungsi.
Sekitar 200 orang memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, satu jembatan dilaporkan putus akibat derasnya arus banjir. Fasilitas umum seperti gedung SDN dan kantor desa juga terendam, mengganggu aktivitas publik.
Upaya Penanganan dan Imbauan Waspada
BPBD Tanggamus telah melakukan berbagai upaya penanganan sejak awal kejadian. Evakuasi korban menjadi prioritas utama untuk memastikan keselamatan warga. Koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait juga terus dilakukan.
Tim di lapangan juga aktif memberikan imbauan kepada masyarakat. Warga diminta untuk tetap waspada mengingat prediksi cuaca yang menunjukkan hujan deras akan berlanjut beberapa hari ke depan. Kesiapsiagaan menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana susulan.
Pendataan masih terus berlangsung untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai dampak banjir. Informasi terbaru akan terus disampaikan kepada publik. BPBD Tanggamus berupaya maksimal untuk memulihkan kondisi pasca bencana dan memitigasi risiko di masa mendatang.