554 WNI Korban Eksploitasi Daring Dievakuasi dari Myanmar
Pemerintah berhasil evakuasi 554 WNI korban penipuan daring dan eksploitasi di Myawaddy, Myanmar, yang sebagian besar mengalami kekerasan fisik dan psikis.

Sebanyak 554 warga negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Myawaddy, Myanmar, setelah menjadi korban eksploitasi dan penipuan daring. Operasi pembebasan yang melibatkan kerja sama Indonesia dan Thailand ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan. Para WNI, yang terdiri dari 449 laki-laki dan 105 perempuan, berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan telah mengalami kekerasan fisik dan psikis selama ditawan.
Proses evakuasi dimulai pada Senin, 17 Maret 2024, dengan pemulangan para WNI dari Myawaddy ke Maesot, Thailand, melalui 2nd Friendship Bridge. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dan identifikasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Maesot, mereka kemudian diberangkatkan ke Bangkok dan selanjutnya diterbangkan ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Menko Polkam Budi Gunawan menjelaskan bahwa para korban diiming-imingi pekerjaan dengan gaji besar di luar negeri namun justru menjadi korban eksploitasi. Bahkan, mereka mendapat ancaman akan diambil organ tubuhnya jika gagal memenuhi target yang diberikan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini dan memburu para pelaku penipuan daring serta jaringan TPPO yang terlibat.
Operasi Pembebasan dan Pemulangan WNI
Operasi pembebasan WNI dari Myawaddy merupakan hasil kerja sama bilateral antara Indonesia dan Thailand. Kerja sama ini memungkinkan proses pemulangan berjalan cepat dan efisien. Setelah dievakuasi dari Myawaddy, para WNI menjalani pemeriksaan kesehatan dan asesmen di Maesot untuk identifikasi korban TPPO. Perjalanan dari Maesot ke Bangkok memakan waktu sembilan jam menggunakan sembilan bus.
Setelah tiba di Bangkok, mereka diterbangkan ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia, para WNI akan ditampung sementara di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk mendapatkan layanan kesehatan dan logistik sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Pemerintah akan memastikan apakah mereka semua murni korban atau ada indikasi keterlibatan sebagai pelaku.
Polri akan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para korban untuk mengungkap jaringan penipuan daring dan TPPO yang terlibat. Pemerintah berkomitmen untuk menindak tegas para pelaku dan mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Imbauan Kepada Masyarakat
Menko Polkam Budi Gunawan mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur oleh tawaran pekerjaan di luar negeri dengan gaji besar yang tidak masuk akal. Penting untuk melakukan pengecekan dan verifikasi terlebih dahulu sebelum menerima tawaran pekerjaan tersebut untuk menghindari kasus serupa.
Pemerintah menekankan pentingnya kewaspadaan dan verifikasi informasi sebelum menerima tawaran kerja di luar negeri. Langkah ini bertujuan untuk melindungi WNI dari potensi eksploitasi dan penipuan.
Proses evakuasi dan pemulangan WNI ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi warga negaranya di luar negeri. Pemerintah akan terus berupaya mencegah dan menangani kasus serupa di masa mendatang.
Saat ini, para korban telah kembali ke tanah air dan akan mendapatkan perawatan dan dukungan yang dibutuhkan. Pemerintah berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mencari pekerjaan.