62 Personel Brimob Perkuat Pengamanan di Wamena Jelang Putusan MK
Polda Papua menambah 62 personel Brimob di Wamena untuk mengantisipasi potensi kericuhan pasca-putusan sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Jelang putusan sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), sebanyak 62 personel Brimob Polda Papua telah ditambahkan untuk memperkuat pengamanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Langkah ini diambil sebagai antisipasi potensi kericuhan pasca-putusan MK. Kapolres Jayawijaya, AKBP Heri Wibowo, melalui Kasi Humas Ipda M Suryanto, menjelaskan hal tersebut pada Kamis lalu di Wamena.
Penguatan Keamanan di Wamena
Keenam puluh dua personel Brimob yang tergabung dalam dua pleton tersebut merupakan BKO (Bantuan Kendali Operasi) dari Polda Papua. Penambahan pasukan ini dijelaskan sebagai langkah preventif untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang mungkin muncul akibat putusan MK. "Penambahan pasukan ini untuk mencegah segala kemungkinan kericuhan akibat putusan MK yang mungkin dianggap merugikan," kata Ipda M Suryanto.
Ipda Suryanto menekankan bahwa kehadiran pasukan Brimob ini bukan untuk mengintimidasi warga, melainkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Wamena. Mereka hadir untuk memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan normal. "Kehadiran anggota bukan untuk menakuti masyarakat melainkan memberikan rasa aman kepada masyarakat Wamena, Kabupaten Jayawijaya," ujarnya.
Menjaga Stabilitas Keamanan dan Aktivitas Masyarakat
Dengan tambahan personel Brimob, diharapkan aktivitas perekonomian, sosial, dan pemerintahan di Wamena dapat berjalan lancar tanpa hambatan. Pihak kepolisian berharap situasi kondusif ini dapat terus terjaga. "Dengan penambahan personel Brimob BKO Polda Papua maka aktivitas perekonomian, sosial dan pemerintahan dapat berjalan dengan baik," jelas Ipda Suryanto.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga situasi kondusif. Mereka berharap agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa, termasuk kegiatan ekonomi dan pendidikan. "Kami juga berpesan supaya aktivitas masyarakat berjalan normal sehingga ekonomi masyarakat, pendidikan terus meningkat," tambahnya.
Kerja Sama Antar Pihak untuk Keamanan Wamena
Pemeliharaan keamanan dan ketertiban di Wamena bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian dan TNI. Ipda Suryanto menekankan pentingnya peran serta seluruh lapisan masyarakat, termasuk tokoh adat, agama, dan pemuda, untuk menjaga situasi yang aman dan damai. Kerjasama dan kesadaran bersama sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif.
"Dia berharap situasi keamanan dapat dijaga bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat terutama adat, agama, pemuda di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Soal keamanan bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat TNI-Polri tetapi semua pihak di Papua Pegunungan khususnya Jayawijaya,” ujarnya.
Dengan demikian, penambahan personel Brimob ini merupakan bagian dari strategi terpadu untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Wamena, Papua Pegunungan, menjelang dan pasca putusan MK. Langkah ini diharapkan dapat mencegah potensi konflik dan memastikan aktivitas masyarakat berjalan normal.