Aceh Barat Bangun Rumah Singgah Permanen di Banda Aceh untuk Warga Miskin
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat membangun rumah singgah permanen di Banda Aceh untuk membantu warga miskin yang berobat, dengan fasilitas lengkap dan biaya ditanggung pemerintah.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Aceh, berencana membangun rumah singgah permanen di Banda Aceh untuk membantu masyarakat kurang mampu. Rumah singgah ini akan berlokasi di bekas Asrama Ipelmabar Aceh Barat Kampung Laksana, Kota Banda Aceh, dan ditargetkan selesai pada tahun 2026.
Inisiatif ini muncul sebagai solusi bagi warga Aceh Barat yang kesulitan biaya selama mendampingi keluarga sakit di Banda Aceh. Bupati Aceh Barat, Tarmizi, mengungkapkan bahwa banyak warga yang terpaksa tidur di pelataran rumah sakit karena keterbatasan ekonomi. "Selama ini banyak warga Aceh Barat yang terpaksa tidur di pelataran rumah sakit karena tidak punya biaya menyewa hotel atau losmen. Dengan ada rumah singgah permanen ini, ke depan warga Aceh Barat tidak lagi perlu memikirkan biaya, karena biaya makan minum dan kamar sudah ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah," kata Tarmizi.
Rumah singgah ini nantinya akan menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Fasilitas yang akan disediakan pun terbilang lengkap dan komprehensif, bertujuan untuk meringankan beban warga yang kurang mampu. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Rumah Singgah Dua Lantai dengan Fasilitas Lengkap
Rumah singgah yang direncanakan berkontruksi dua lantai ini akan memisahkan kamar pasien laki-laki dan perempuan. Selain menyediakan tempat menginap gratis, pemerintah juga akan menanggung biaya makan dan minum bagi pasien dan keluarga yang menginap. Tidak hanya itu, layanan ambulans dan bantuan tenaga medis dari mahasiswa kedokteran juga akan disediakan.
Bupati Tarmizi menjelaskan bahwa ide pembangunan rumah singgah ini terinspirasi dari pengalamannya sebagai anggota DPR Aceh periode 2019-2024. Selama masa jabatannya, ia menyaksikan langsung kesulitan warga Aceh Barat yang tidak mampu membiayai pengobatan keluarga di Banda Aceh. Ia bahkan sempat menyewa rumah singgah selama lima tahun (2019-2024) untuk membantu warga tersebut.
Dengan adanya rumah singgah permanen ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Aceh Barat yang membutuhkan perawatan medis di Banda Aceh. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakatnya, terutama mereka yang kurang mampu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Aceh Barat, Kurdi MT, menyatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan perencanaan pembangunan, termasuk estimasi biaya. "Sedang disiapkan oleh tim perencana, untuk tahun ini kita siapkan semua perencanaan termasuk estimasi biaya, insya Allah tahun depan mulai dibangun," katanya.
Dukungan dan Harapan untuk Pembangunan
Pembangunan rumah singgah ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Warga Aceh Barat berharap agar pembangunan rumah singgah ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Mereka juga berharap agar fasilitas yang disediakan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat yang membutuhkan.
Keberadaan rumah singgah ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat Aceh Barat yang kurang mampu dalam hal biaya pengobatan dan perawatan keluarga di Banda Aceh. Dengan adanya fasilitas yang memadai dan biaya yang ditanggung pemerintah, diharapkan warga dapat lebih fokus pada kesembuhan keluarga mereka.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan rumah singgah ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut. Diharapkan, program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.
Dengan selesainya pembangunan rumah singgah ini, diharapkan akan banyak warga Aceh Barat yang terbantu dan tidak perlu lagi khawatir dengan biaya selama mendampingi keluarga yang berobat di Banda Aceh. Ini adalah langkah positif dalam meningkatkan kesejahteraan dan akses kesehatan bagi masyarakat.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. Dengan adanya rumah singgah permanen, warga Aceh Barat dapat lebih fokus pada kesembuhan keluarga mereka tanpa harus memikirkan biaya tambahan.