Ahok Siap Jadi Saksi Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina
Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), siap memberikan kesaksian terkait kasus dugaan korupsi pengelolaan minyak mentah dan produk kilang Pertamina tahun 2018-2023.

Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi saksi dalam proses penyidikan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina yang terjadi pada periode 2018-2023. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ahok saat tiba di Gedung Kejaksaan Agung di Jakarta pada Kamis pagi. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari proses investigasi yang sedang dilakukan terhadap beberapa subholding Pertamina.
Kedatangan Ahok ke Kejaksaan Agung bukan tanpa persiapan. Ia membawa sejumlah data berupa catatan rapat yang relevan dengan kasus tersebut. Meskipun Ahok enggan merinci isi rapat yang dicatat, ia menegaskan kesediaannya untuk menyerahkan data tersebut jika diminta oleh pihak penyidik. Hal ini menunjukkan komitmen Ahok untuk membantu mengungkap kebenaran di balik kasus korupsi yang tengah diselidiki.
Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, sebelumnya telah menyatakan bahwa Kejaksaan Agung akan memanggil siapa pun yang diduga terlibat dalam kasus ini, baik berdasarkan keterangan saksi maupun bukti-bukti lain yang ditemukan. Pemanggilan Ahok sebagai saksi merupakan bagian dari proses tersebut, mengingat posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) periode 2019-2024.
Sembilan Tersangka Telah Ditetapkan
Saat ini, penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) telah menetapkan sembilan orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018-2023. Para tersangka tersebut berasal dari berbagai posisi penting di tubuh Pertamina.
Di antara sembilan tersangka tersebut, terdapat beberapa nama yang menjabat sebagai direktur utama dan direktur di beberapa anak perusahaan Pertamina. Tersangka lainnya adalah beneficial owner dan komisaris dari beberapa perusahaan swasta yang diduga terlibat dalam praktik korupsi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kasus korupsi ini melibatkan jaringan yang cukup luas.
Daftar tersangka yang telah ditetapkan meliputi Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin (SDS) selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Yoki Firnandi (YF) selaku Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Agus Purwono (AP) selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga. Selain itu, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak juga ditetapkan sebagai tersangka.
Ahok dan Kesiapannya Memberikan Kesaksian
Ahok tiba di Gedung Kejaksaan Agung sekitar pukul 08.30 WIB dengan mengenakan batik berwarna coklat muda. Ia memberikan pernyataan singkat kepada awak media sebelum memasuki gedung, didampingi oleh petugas keamanan Kejagung. Ahok menekankan kesiapannya untuk membantu Kejaksaan Agung dengan memberikan keterangan yang ia ketahui terkait kasus ini.
Pernyataan Ahok yang siap memberikan kesaksian dan menyerahkan data catatan rapat menunjukkan komitmennya untuk membantu proses hukum. Data tersebut diharapkan dapat memberikan informasi penting dan melengkapi bukti-bukti yang telah dikumpulkan oleh tim penyidik. Proses penyidikan kasus ini terus berlanjut, dan diharapkan akan mengungkap seluruh fakta dan aktor yang terlibat.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan perusahaan energi nasional yang strategis. Pengungkapan kasus ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terjadinya korupsi serupa di masa mendatang. Peran Ahok sebagai saksi kunci sangat dinantikan untuk membantu mengungkap seluruh rangkaian peristiwa yang terjadi.
Kejaksaan Agung berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa seluruh pihak yang terlibat akan bertanggung jawab atas perbuatannya. Proses hukum akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi semua pihak.