Airlangga Dorong Percepatan IEU-CEPA, RI-Prancis Jajaki Kerja Sama Strategis
Menko Airlangga Hartarto mendorong percepatan penyelesaian IEU-CEPA dengan Prancis, sekaligus membahas peluang kerja sama ekonomi strategis di berbagai sektor, termasuk investasi dan energi hijau.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Paris, Prancis. Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, Eric Lombard, Menko Airlangga mendorong percepatan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Perundingan IEU-CEPA telah berlangsung selama sembilan tahun melalui 19 putaran. Airlangga menekankan pentingnya penyelesaian perjanjian ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa. Ia menyatakan, "Penyelesaian IEU-CEPA adalah momentum yang tepat saat dunia menghadapi ketidakpastian....Indonesia terbuka untuk berdialog dan berkeinginan agar Indonesia dan Uni Eropa dapat menemukan jalan tengah yang mengakomodasi kepentingan bersama." Pernyataan ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk menjalin hubungan ekonomi yang saling menguntungkan.
Kunjungan Menko Airlangga ini juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral di berbagai sektor strategis. Selain IEU-CEPA, dibahas pula peluang kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan sumber daya mineral. Indonesia, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen secara bertahap dan ingin menjadi negara maju, berharap mendapatkan dukungan Prancis dalam proses aksesi OECD.
IEU-CEPA dan Kerja Sama Investasi
Menteri Lombard menyambut baik usulan percepatan penyelesaian IEU-CEPA dan menyatakan kesiapan Prancis untuk berdialog serta menyiapkan konsesi keuangan untuk investasi proyek-proyek melalui CEPA. Ia menekankan pentingnya akses pasar yang kuat, perhatian pada isu lingkungan, dan hubungan komersial yang tangguh dalam kerangka kerja sama ini.
Salah satu contoh kerja sama investasi yang dibahas adalah keterlibatan Eramet Group di Maluku Utara. Perusahaan ini memperluas investasinya dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik (EV) berbasis nikel, menunjukkan potensi besar Indonesia dalam sektor energi terbarukan. Kerja sama ini mencakup pengolahan dan hilirisasi mineral strategis untuk mendukung ekosistem EV yang lebih berkelanjutan.
Selain itu, pembelian peralatan militer Indonesia dari Prancis senilai 11 miliar euro juga menjadi topik pembahasan. Airlangga menekankan pentingnya keseimbangan, dengan mendorong perluasan perdagangan Prancis di sektor lain di Indonesia.
Proyek-Proyek Kerja Sama Baru
Beberapa proyek kerja sama baru juga dijajaki, antara lain proyek hidrogen di Sumba oleh HDF Energy bersama PT PLN, kerja sama industri satelit melalui Thales, pembangunan kereta api, dan pengembangan infrastruktur LRT di Bandung. Prancis bersedia menyiapkan skema pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur tersebut.
Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Prancis terhadap penundaan implementasi European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) hingga akhir tahun 2025. Ia menekankan pentingnya dialog bilateral untuk menyelaraskan kepentingan nasional Indonesia dengan kepentingan Uni Eropa.
Airlangga juga mengajak Prancis untuk mendukung komitmen Indonesia terhadap standar keberlanjutan global, khususnya dalam industri kelapa sawit (CPO). Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menerapkan praktik berkelanjutan dalam sektor-sektor unggulannya.
Penguatan Hubungan Bilateral Indonesia-Prancis
Sebagai penutup, kedua menteri sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Prancis guna mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara. Menko Airlangga menyatakan bahwa hubungan diplomatik Indonesia-Prancis yang telah berusia 75 tahun menjadi momentum untuk meluncurkan program-program kerja sama baru.
Pertemuan ini menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia-Prancis. Dengan komitmen bersama untuk memperkuat kemitraan ekonomi, kedua negara diharapkan dapat meraih manfaat yang signifikan dari kerja sama yang saling menguntungkan ini, khususnya melalui percepatan IEU-CEPA dan berbagai proyek strategis lainnya.