Investasi Prancis di Indonesia: Harapan Penguatan Hubungan Bilateral
Menteri Perdagangan Prancis berharap peningkatan investasi Prancis di Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral, khususnya melalui kerja sama di sektor teknologi, transportasi, dan energi.

Menteri Urusan Perdagangan Prancis, Laurent Saint-Martin, baru-baru ini mengunjungi Indonesia dengan harapan besar untuk meningkatkan investasi Prancis di Indonesia. Kunjungannya, yang berlangsung pada 8-9 April, bertujuan untuk memperkuat kemitraan ekonomi bilateral dan mempersiapkan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dijadwalkan pada akhir Mei 2025. Saint-Martin menekankan pentingnya peningkatan investasi sebagai kunci utama dalam mengkonsolidasikan hubungan antara kedua negara. Ia melihat adanya kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Prancis, yang dibuktikan dengan komitmen investasi yang telah ada.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Saint-Martin menyatakan, "Kepercayaan antara kedua negara juga banyak ditunjukkan oleh konsolidasi investasi oleh mereka yang telah menunjukkan keinginan mereka untuk bekerja di sini." Pernyataannya ini menekankan optimisme Prancis terhadap potensi pasar Indonesia dan komitmennya untuk berinvestasi jangka panjang. Kunjungan ini juga menjadi ajang untuk membahas berbagai peluang investasi potensial, termasuk kerja sama dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang telah dibahas langsung dengan Menteri Investasi RI.
Saint-Martin yakin bahwa forum bisnis yang akan diselenggarakan bersamaan dengan kunjungan Presiden Macron akan membuka lebih banyak peluang investasi. Ia melihat banyak area konvergensi dan potensi kerja sama, khususnya dengan dana kekayaan negara Prancis seperti Badan Investasi Publik Prancis dan Bank Investasi Publik. Ia bahkan menyebutkan kemungkinan adanya strategi bersama, praktik terbaik, dan investasi bersama yang dapat diwujudkan antara kedua negara.
Peningkatan Investasi di Berbagai Sektor
Indonesia dan Prancis memiliki keinginan bersama untuk mendiversifikasi kemitraan perdagangan mereka. Salah satu sektor yang menjadi fokus adalah teknologi. Sebagai bukti nyata, Saint-Martin mengunjungi Pusat Data Nasional (PDN) di Bekasi, Jawa Barat, untuk melihat proyek kerja sama Indonesia-Prancis senilai 164,6 juta euro (Rp2,59 triliun). Proyek ini menjadi contoh nyata dari potensi kerja sama teknologi yang menjanjikan.
Selain teknologi, sektor lain yang memiliki potensi besar untuk kerja sama dan investasi bersama adalah transportasi dan energi. Saint-Martin menjelaskan, "Ada banyak sektor kegiatan di mana Prancis secara tradisional memiliki keahlian yang diakui di seluruh dunia. Hal ini berlaku untuk infrastruktur, energi, dan transportasi." Keahlian Prancis di bidang ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Tidak hanya perusahaan besar, Saint-Martin juga berharap agar UKM Prancis, khususnya di sektor agribisnis, dapat turut serta berbagi keahlian mereka di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen Prancis untuk mendorong kolaborasi yang menyeluruh, melibatkan berbagai skala usaha.
Potensi Kerja Sama yang Menjanjikan
Kunjungan Menteri Saint-Martin ke Indonesia menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan kunjungan kenegaraan Presiden Macron. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Prancis yang kuat dalam membangun hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Indonesia. Melalui peningkatan investasi dan diversifikasi kerja sama di berbagai sektor, kedua negara diharapkan dapat meraih manfaat ekonomi yang saling menguntungkan.
Kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara, tetapi juga akan memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin selama ini. Dengan adanya komitmen yang kuat dari kedua belah pihak, masa depan kerja sama ekonomi Indonesia-Prancis terlihat sangat menjanjikan.
Kerja sama yang saling menguntungkan ini akan membuka peluang bagi perkembangan ekonomi Indonesia dan Prancis, serta memperkuat hubungan diplomatik kedua negara. Investasi Prancis di Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan transfer teknologi.