Antusiasme Warga Jaksel Hapus Tato Gratis di Program Baznas-Bazis DKI
Program penghapusan tato gratis Baznas-Bazis DKI Jakarta di Jaksel mendapat sambutan antusias dari warga yang ingin memperbaiki diri, terdorong alasan agama hingga keluarga.

Program penghapusan tato gratis yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional-Badan Amil Zakat, Infak dan Sedekah (Baznas-Bazis) DKI Jakarta di Jakarta Selatan mendapat sambutan hangat dari warga. Raike, seorang warga berusia 56 tahun, misalnya, mengaku tergerak mengikuti program ini setelah melihat informasi di media sosial. Keinginan untuk menghapus tato yang dibuatnya sejak SMA, ditambah dorongan keluarga, menjadi alasan kuatnya.
Raike mengungkapkan, "Seperti agama ajarkan bahwa wudhu merupakan bagian dari shalat, takutnya enggak nyerap air wudhunya kalau punya tato." Ia juga menambahkan bahwa ibunya semasa hidup tidak menyukai tatonya, dan pertanyaan anaknya tentang tato tersebut membuatnya merasa terbebani. Program ini memberikannya kesempatan untuk memperbaiki diri dan menghilangkan beban tersebut.
Antusiasme serupa ditunjukkan Bukhori (43). Ia bersyukur atas adanya program hapus tato gratis ini, mengingat biaya penghapusan tato di tempat lain cukup mahal. Bukhori bahkan telah melakukan penghapusan tato sebanyak tiga kali dari total delapan kali yang dibutuhkan untuk menghilangkan tato sepenuhnya. Ia berharap program serupa dapat diadakan lebih sering.
Alasan Menghapus Tato: Agama dan Keluarga
Banyak peserta program hapus tato gratis ini termotivasi oleh alasan keagamaan. Mereka merasa tato menghalangi pelaksanaan ibadah, khususnya wudhu. Selain itu, dukungan keluarga juga menjadi faktor penting. Beberapa peserta mengaku mendapat dorongan dari keluarga untuk menghapus tato yang dianggap kurang pantas.
Proses penghapusan tato sendiri membutuhkan komitmen. Setelah diberikan anestesi, area tato tidak boleh terkena air selama enam jam. Peserta juga diwajibkan menggunakan salep dua hari sekali dan menghindari makanan pemicu alergi. Meskipun ada prosedur yang harus dipatuhi, antusiasme warga tetap tinggi.
Program ini bukan hanya sekadar penghapusan tato, tetapi juga menjadi bagian dari proses perbaikan diri bagi para pesertanya. Mereka berharap dapat memulai lembaran baru dengan penampilan yang lebih bersih dan sesuai dengan keyakinan mereka.
Target dan Pelaksanaan Program
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menargetkan 160 orang untuk mengikuti program hapus tato gratis selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Program ini tidak dipungut biaya, namun peserta wajib menyelesaikan seluruh tahapan prosedur yang telah ditentukan. Baznas-Bazis DKI Jakarta sendiri menggelar layanan ini dari tanggal 10-21 Maret 2025, menandai tahun keenam penyelenggaraan Layanan Hapus Tato Ramadhan.
Tahun ini, Baznas-Bazis DKI Jakarta menargetkan 700 orang di Jakarta untuk dihapus tatonya, meningkat 100 orang dibandingkan tahun lalu. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap program yang sangat membantu ini. Program ini memberikan solusi bagi warga yang ingin menghapus tato namun terkendala biaya.
Keberhasilan program ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan warga, khususnya dalam hal mendukung perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak warga Jakarta yang dapat memperbaiki diri dan menjalani kehidupan yang lebih tenang dan damai.
Program penghapusan tato gratis ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membantu warga yang ingin memperbaiki diri. Selain aspek keagamaan, program ini juga mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi, dengan menyediakan layanan yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat.