Aset Danantara Tembus US$1 Triliun? CEO Rosan Roeslani Ungkap Strategi Jitu
CEO Danantara, Rosan Roeslani, optimis aset kelolaan perusahaan akan mencapai US$1 triliun, didukung aset BUMN dan kawasan GBK; Presiden Prabowo Subianto turut memberikan dukungan.

Jakarta, 28 April 2024 - Berita mengejutkan datang dari CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani. Ia optimis aset kelolaan Danantara akan mencapai angka fantastis: US$1 triliun atau lebih dari Rp16.800 triliun. Proyeksi ini didasarkan pada aset BUMN yang mencapai US$982 miliar dan tambahan aset dari kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK).
Rosan menjelaskan bahwa angka aset BUMN yang dikelola Danantara sebenarnya telah melampaui US$900 miliar, bahkan mencapai US$982 miliar. Penambahan aset dari kawasan SU GBK akan menjadi kunci untuk mencapai target US$1 triliun. Ia menekankan pentingnya perencanaan matang agar aset tersebut produktif dan menghasilkan return of investment serta return of asset yang positif. Hal ini akan dilakukan dengan membandingkan kinerja dengan benchmarking internasional.
Pernyataan optimisme ini diperkuat oleh Presiden Prabowo Subianto yang turut hadir dalam acara Town Hall Danantara Indonesia. Presiden Prabowo meyakini bahwa dengan pengelolaan yang profesional, transparan, dan penuh kehati-hatian, aset Danantara berpotensi mencapai US$1 triliun, menghasilkan dana besar bagi bangsa Indonesia. "Kalau kita kelola dengan baik, kita hitung aset-aset kita, ternyata kita kaya. Mungkin kekayaan Danantara akan tembus 1 triliun dolar AS dan kalau dikelola dengan baik ini bisa menghasilkan dana yang besar untuk bangsa kita," kata Presiden Prabowo.
Aset GBK Jadi Kunci Penting
Salah satu kunci pencapaian target US$1 triliun tersebut adalah integrasi aset kawasan SU GBK ke dalam portofolio Danantara. Rosan mengungkapkan bahwa aset GBK, yang sebelumnya dikelola oleh Sekretariat Negara, memiliki nilai yang signifikan. "Dan itu adalah yang kita ada di sini GBK yang ada di Mensesneg, yang nilainya (value) pada delapan tahun yang lalu 25 miliar dolar AS. Jadi, GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara," jelasnya.
Nilai aset GBK yang mencapai US$25 miliar delapan tahun lalu, tentunya akan meningkat nilainya saat ini. Integrasi aset ini menjadi strategi kunci Danantara untuk mencapai target ambisius tersebut. Proses integrasi ini diharapkan akan berjalan lancar dan terintegrasi dengan baik ke dalam sistem pengelolaan aset Danantara.
Dengan pengelolaan yang profesional dan transparan, diharapkan aset GBK dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan nilai aset Danantara secara keseluruhan. Hal ini akan menjadi bukti nyata dari komitmen Danantara dalam mengelola aset negara secara efektif dan efisien.
Proses akuisisi dan integrasi aset GBK ini akan diawasi secara ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas utama dalam pengelolaan aset negara.
Perencanaan Matang untuk Aset Produktif
Danantara menyadari pentingnya perencanaan yang matang dalam mengelola aset senilai US$1 triliun. Rosan menekankan bahwa tujuan utama bukanlah sekadar mengumpulkan aset, melainkan menciptakan aset yang produktif dan memberikan return of investment serta return of asset yang optimal. Strategi investasi yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target ini.
Pihak Danantara akan melakukan analisis mendalam terhadap setiap aset yang dikelola, guna menentukan strategi investasi yang paling tepat. Diversifikasi investasi juga akan menjadi pertimbangan penting untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan. Dengan demikian, aset Danantara akan dikelola secara profesional dan berkelanjutan.
Transparansi dan akuntabilitas juga akan menjadi prioritas utama dalam pengelolaan aset Danantara. Laporan keuangan dan kinerja investasi akan dipublikasikan secara berkala untuk memastikan kepercayaan publik. Dengan demikian, Danantara akan menjadi contoh pengelolaan aset negara yang baik dan profesional.
Keberhasilan Danantara dalam mengelola asetnya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Pendapatan yang dihasilkan akan dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung program-program pemerintah lainnya.
Dengan target aset kelolaan mencapai US$1 triliun, Danantara diharapkan dapat menjadi salah satu pengelola investasi terbesar di dunia. Hal ini akan meningkatkan citra Indonesia di mata internasional dan menarik investasi asing ke Indonesia.
Target ambisius ini memerlukan kerja keras dan komitmen dari seluruh pihak yang terlibat. Namun, dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan yang profesional, target tersebut bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.