Asosiasi Antariksa Indonesia: Dorong Industri Antariksa Nasional Go Internasional
Asosiasi Antariksa Indonesia baru saja dibentuk untuk memperkuat industri antariksa nasional, mendorong kolaborasi, dan menjadikan Indonesia pemain utama di industri antariksa global.

Jakarta, 25 Januari 2025 - Indonesia resmi memiliki Asosiasi Antariksa Indonesia (AAI), sebuah organisasi yang bertujuan untuk mendorong kemajuan industri antariksa nasional dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di kancah internasional. Pembentukan AAI ini menjadi langkah penting dalam pengembangan teknologi dan pemanfaatan ruang angkasa untuk kemajuan bangsa.
Mengapa AAI dibentuk? Pertumbuhan pesat teknologi antariksa global menuntut Indonesia untuk meningkatkan kapabilitasnya. Selama ini, Indonesia hanya sebagai pengguna teknologi antariksa. AAI hadir untuk mengubah hal tersebut, mendorong kemandirian Indonesia dalam hal produksi dan peluncuran teknologi antariksa.
Bagaimana AAI akan mewujudkannya? AAI akan menjadi jembatan kolaborasi antara pemerintah, swasta, pertahanan, dan lembaga riset. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat untuk mengakses dan memanfaatkan ruang angkasa secara mandiri. Hal ini sejalan dengan visi besar Indonesia untuk menjadi pemain utama di industri antariksa global.
AAI resmi berdiri pada 21 Januari 2025, di Jakarta. Dibentuk oleh para praktisi industri satelit nasional, termasuk Adi Rahman Adiwoso dan Aryo PS Djojohadikusumo, serta David Fernando Audy. Pendirian AAI disaksikan oleh tokoh penting seperti Ketua National Air and Space Power Center of Indonesia (NASPCI), Marsekal Pertama TNI Dr. Penny Radjendra, dan Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Dr. Robertus Heru Triharjanto.
Adi Rahman Adiwoso, Ketua AAI, menegaskan komitmen AAI untuk meningkatkan peran strategis Indonesia di industri antariksa global. AAI bertekad memajukan teknologi dan industri antariksa nasional untuk pembangunan, kesejahteraan, dan keamanan negara.
Aryo PS Djojohadikusumo, Sekretaris Jenderal AAI, menambahkan pentingnya peran antariksa bagi Indonesia dalam aspek geopolitik, ekonomi, dan inovasi teknologi. Pemanfaatan teknologi antariksa modern akan mendukung program pemerintah, khususnya dalam mewujudkan cita-cita kedaulatan pangan, energi, dan air.
Lebih lanjut, Aryo menjelaskan bahwa akses mandiri ke antariksa sangat krusial. Teknologi antariksa, seperti satelit penginderaan jarak jauh, dapat memberikan data aktual tentang kondisi tanah, air, dan unsur hara, mendukung ketahanan pangan. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga telah dikonfirmasi. Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Dr. Robertus Heru Triharjanto, menyatakan kesiapan BRIN untuk berkolaborasi dengan AAI dalam riset, pengembangan SDM, inovasi teknologi, diplomasi antariksa, dan fasilitasi industri antariksa. BRIN optimistis kolaborasi ini akan memperkuat daya saing Indonesia di kancah internasional.
Dengan terbentuknya AAI, Indonesia semakin mantap melangkah menuju era baru penguasaan teknologi antariksa, membuka peluang besar bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.