Atlas Super Club Gunakan Latar Dewa Siwa, Gubernur Bali Minta Tindak Lanjut
Gubernur Bali memerintahkan penyelidikan atas penggunaan gambar Dewa Siwa sebagai latar belakang di kelab malam Atlas Super Club setelah video viral tersebut memicu kontroversi dan kekhawatiran akan penodaan agama Hindu.
![Atlas Super Club Gunakan Latar Dewa Siwa, Gubernur Bali Minta Tindak Lanjut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000152.640-atlas-super-club-gunakan-latar-dewa-siwa-gubernur-bali-minta-tindak-lanjut-1.jpeg)
Penggunaan gambar Dewa Siwa sebagai latar belakang panggung di kelab malam Atlas Super Club di Bali telah memicu reaksi keras. Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, langsung menginstruksikan penyelidikan atas insiden ini setelah beredarnya video yang memperlihatkan visual tersebut di tengah pesta dansa.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali, Tjok Bagus Pemayun, membenarkan adanya instruksi tersebut. Ia menjelaskan bahwa instruksi Gubernur disampaikan melalui pesan grup, memicu Dispar Bali dan Satpol PP Bali untuk segera mengumpulkan data dan memanggil pengelola Atlas Super Club. Pihaknya telah melakukan komunikasi awal, namun belum memperoleh hasil konkret.
Kejadian ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pertunjukan kembang api megah oleh FINNS di pantai yang mengganggu upacara umat Hindu juga menimbulkan kontroversi. Pemprov Bali merasa prihatin karena kejadian serupa terulang kembali. Hal ini menjadi pembelajaran bagi pengusaha pariwisata di Bali agar lebih berhati-hati dalam berinovasi, khususnya dalam menggunakan simbol-simbol keagamaan.
Tjok Pemayun menekankan pentingnya bagi pengusaha pariwisata di Bali untuk memahami dan menghormati nilai-nilai budaya dan agama setempat. Penggunaan simbol suci seperti Dewa Siwa di tempat hiburan malam dinilai tidak pantas dan sangat sensitif. Atlas Super Club seharusnya belajar dari kasus FINNS, karena potensi sanksi yang akan diterima cukup berat, bahkan hingga penutupan usaha.
Dispar Bali akan menyelidiki lebih dalam tujuan penggunaan gambar Dewa Siwa tersebut untuk menentukan tingkat kesalahannya. Tindakan tegas berupa teguran tertulis, bahkan sanksi lebih berat seperti yang diterima FINNS, akan diberikan. Mekanisme yang akan diterapkan akan meliputi teguran tertulis, teguran lisan, hingga langkah-langkah yang lebih ekstrem.
Sebagai langkah antisipatif, Dispar Bali akan memberikan penekanan khusus pada aturan mengenai larangan penggunaan simbol agama atau hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Hindu kepada pengusaha baru di sektor kelab malam. Hal ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Pihak berwenang di Bali menegaskan komitmennya untuk melindungi nilai-nilai agama dan budaya Bali. Mereka berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menjalankan usaha di Bali, sekaligus menjaga harmoni dan toleransi antar umat beragama.