Atur Ulang Pola Tidur: Cara Dinkes Kota Tangerang Bangkitkan Ritme Kerja Usai Liburan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang menyarankan pengaturan pola tidur dan penerapan gaya hidup sehat untuk mengembalikan ritme kerja setelah liburan panjang, mengatasi perasaan malas dan sulit fokus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Dini Anggraeni, memberikan solusi praktis bagi masyarakat yang mengalami kesulitan kembali ke ritme kerja setelah liburan panjang. Di Tangerang, Minggu lalu, ia menyoroti pentingnya mengatur ulang pola tidur sebagai langkah awal untuk membangkitkan semangat kerja. Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas fenomena umum di mana banyak orang merasa malas, kehilangan semangat, dan sulit fokus setelah periode liburan, seperti libur Lebaran baru-baru ini.
Menurut Dini, kebiasaan sulit bangun tidur setelah liburan adalah hal yang umum. Ia menyarankan agar masyarakat mengurangi paparan layar sebelum tidur untuk membantu mengatur ulang pola tidur dan bangun pagi dengan lebih mudah. Hal ini merupakan langkah penting untuk memulai aktivitas harian dengan lebih efektif dan bersemangat.
Lebih lanjut, Dini menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat secara keseluruhan. Tidur yang cukup, mengonsumsi makanan sehat, dan tetap aktif secara fisik merupakan kunci untuk mengatasi perasaan lelah dan lesu pasca liburan. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, tubuh dan pikiran akan lebih siap untuk beradaptasi kembali dengan rutinitas kerja.
Kembali ke Ritme Kerja Secara Bertahap
Dinkes Kota Tangerang memahami bahwa transisi dari masa liburan ke rutinitas kerja membutuhkan proses adaptasi. Oleh karena itu, Dini menyarankan untuk tidak langsung melakukan kegiatan berat setelah liburan. Mulailah dengan kegiatan ringan, seperti mengecek email secara perlahan, merapikan meja kerja, atau membuat daftar tugas harian. Langkah-langkah kecil ini akan membantu membangun momentum dan mengurangi perasaan terbebani.
Membuat daftar tugas harian dapat membantu memprioritaskan pekerjaan dan memberikan rasa pencapaian yang positif. Dengan menyelesaikan tugas-tugas satu per satu, rasa percaya diri dan semangat kerja akan meningkat secara bertahap. Hal ini penting untuk menghindari perasaan kewalahan yang dapat menghambat produktivitas.
Selain itu, penting untuk merencanakan kegiatan yang menyenangkan di luar pekerjaan. Hal ini dapat membantu menyegarkan pikiran dan mengembalikan semangat. Dini menyarankan untuk meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman atau melakukan hobi yang disukai. Kegiatan ini dapat menjadi penyeimbang yang efektif antara kerja dan istirahat.
Pentingnya Self Compassion
Dini juga menekankan pentingnya self compassion atau belas kasih diri. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak menyalahkan diri sendiri jika merasa sedih atau lelah setelah liburan. Proses adaptasi membutuhkan waktu, dan perasaan tersebut adalah hal yang wajar. Penerimaan diri dan kesabaran akan membantu proses transisi berjalan lebih lancar.
Memberi waktu bagi diri sendiri untuk beradaptasi adalah kunci penting. Jangan terburu-buru untuk langsung mencapai produktivitas maksimal. Proses adaptasi membutuhkan waktu dan kesabaran. Dengan menerima perasaan lelah dan sedih, kita dapat lebih bijak dalam mengatur energi dan waktu.
Dengan memahami dan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah beradaptasi dengan ritme kerja setelah liburan. Mengatur pola tidur, menjaga pola hidup sehat, dan melatih self compassion merupakan kunci untuk kembali bersemangat dan produktif dalam bekerja.
Intinya, kembali ke rutinitas kerja setelah liburan membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Dengan pendekatan yang bertahap dan penuh kesadaran diri, kita dapat mengatasi perasaan malas dan sulit fokus, serta kembali menikmati produktivitas dan keseimbangan hidup.