Bandara Ngurah Rai Kerahkan 912 Personel Keamanan Antisipasi Lonjakan Penumpang Lebaran
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menurunkan 912 personel keamanan selama Lebaran 2025 untuk mengantisipasi lonjakan penumpang hingga 1,5 juta dan 9.000 pergerakan pesawat.

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, bersiap menghadapi lonjakan penumpang dan penerbangan selama periode Lebaran 2025. Untuk memastikan keamanan dan kelancaran operasional, pihak bandara telah menurunkan 912 personel keamanan tambahan. Personel tersebut berasal dari berbagai instansi, termasuk petugas sekuriti bandara, bantuan kendali operasi (BKO) dari TNI AU, Polres Bandara, dan Pecalang Desa Adat Tuban. Posko pengamanan Lebaran akan beroperasi selama 24 jam penuh, mulai tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa penambahan personel keamanan ini merupakan langkah antisipasi terhadap peningkatan trafik penumpang dan penerbangan yang diperkirakan mencapai 1,5 juta penumpang (naik 4,5 persen) dan 9.000 pergerakan pesawat (naik 5,6 persen). Pihak bandara juga telah melakukan rapat Airport Security Commitee (ASC) untuk memastikan sinergi dan kesiapan seluruh stakeholder dalam menjaga keamanan dan kelancaran operasional selama periode tersebut. "ASC meeting ini langkah penguatan sinergi dalam peningkatan penjaminan keamanan selama periode angkutan Lebaran," ujar Ahmad Syaugi.
Selain keamanan, Bandara Ngurah Rai juga fokus pada kesiapan pelayanan. Hal ini meliputi kesiapan fasilitas, infrastruktur, sumber daya manusia, alur kerja, dan komunikasi antar instansi. Pihak bandara optimistis dapat mengawal angkutan Lebaran tahun ini dengan aman dan lancar, mengingat keberhasilan dalam mengawal angkutan Natal dan Tahun Baru sebelumnya. "Pada kesempatan sebelumnya, seluruh stakeholder berhasil mengawal angkutan Nataru dengan sukses, kami optimistis pada angkutan lebaran tahun ini juga akan dapat berjalan dengan aman dan lancar," tambahnya.
Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Pengaturan Lalu Lintas
Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kelancaran lalu lintas di sekitar bandara. Pihak bandara telah mengatur slot dan jam operasional, menata ulang pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi mengganggu operasional, serta merancang rencana taktikal pengendalian kepadatan kendaraan. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk BKO Bandara I Gusti Ngurah Rai, Dirlantas Polda Bali, BPTD, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Jasa Marga Bali Tol, telah dilakukan untuk memastikan kelancaran lalu lintas. "Untuk pengaturan alur kendaraan, kami akan didukung penuh oleh BKO Bandara I Gusti Ngurah Rai, bahkan sudah membentuk jalur komunikasi pesan singkat dengan semua pihak yang terlibat," jelas Ahmad Syaugi.
Lebih lanjut, Ahmad Syaugi menjelaskan bahwa hingga saat ini, bandara telah menerima 401 pengajuan penerbangan tambahan dari berbagai maskapai, seperti Lion Air, Super Air Jet, Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air, Trans Nusa, dan Pelita Air. Penerbangan tambahan ini akan melayani berbagai rute, termasuk Surabaya, Jakarta, Makassar, Semarang, Lombok, Timika, Pontianak, Sorong, dan Yogyakarta.
Sebagai informasi tambahan, Bandara Ngurah Rai akan ditutup selama 24 jam pada tanggal 29-30 Maret 2025 dalam rangka Hari Suci Nyepi. Namun, petugas siaga akan tetap ditempatkan untuk mengantisipasi permintaan layanan darurat. "Kami akan tetap menempatkan petugas siaga untuk mengantisipasi apabila ada permintaan pelayanan yang bersifat emergensi," pungkas Ahmad Syaugi.
Kesiapan Infrastruktur dan Pelayanan
Selain fokus pada keamanan dan pengaturan lalu lintas, Bandara Ngurah Rai juga memastikan kesiapan infrastruktur dan pelayanan untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang. Hal ini mencakup pemeriksaan dan perawatan fasilitas bandara, memastikan kelancaran sistem check-in dan imigrasi, serta menyediakan layanan informasi yang memadai. Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran di Bandara Ngurah Rai dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Peningkatan jumlah personel keamanan dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait menunjukkan komitmen Bandara Ngurah Rai untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang selama periode Lebaran. Langkah-langkah antisipatif ini diharapkan dapat meminimalisir potensi masalah dan memastikan kenyamanan serta keamanan para pengguna jasa bandara.
Koordinasi yang erat dengan berbagai instansi terkait, seperti kepolisian, TNI, dan otoritas terkait lainnya, juga menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keamanan dan kelancaran operasional bandara selama periode puncak arus mudik dan balik Lebaran. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan kerja sama antar instansi dalam memberikan pelayanan publik yang optimal.
Dengan mempertimbangkan proyeksi lonjakan penumpang dan penerbangan, Bandara Ngurah Rai telah mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi tantangan operasional selama periode Lebaran. Kesiapan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang yang akan menggunakan jasa Bandara Ngurah Rai selama periode tersebut.
Kesimpulannya, Bandara Ngurah Rai telah melakukan berbagai persiapan yang komprehensif untuk menghadapi lonjakan penumpang dan penerbangan selama Lebaran 2025. Dengan penambahan personel keamanan, pengaturan lalu lintas yang terencana, dan fokus pada kesiapan pelayanan, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran dapat berjalan dengan lancar dan aman.