Bandung Optimalkan TPST Usai Kerja Sama Pengelolaan Sampah dengan Garut Berakhir
Pemkot Bandung memaksimalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) setelah kerja sama pembuangan sampah ke Garut berakhir, dengan fokus mengolah sampah di sumbernya dan meningkatkan kapasitas TPST.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kini fokus mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) menyusul berakhirnya kerja sama pembuangan sampah ke Kabupaten Garut. Sebelumnya, Kota Bandung membuang sekitar 15 ritase sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Bajing di Garut sebagai solusi sementara atas terbatasnya kapasitas TPA Sarimukti.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, menjelaskan bahwa kerja sama dengan Garut hanya bersifat sementara, selama TPST di Bandung belum beroperasi maksimal. "Kerja sama dengan Garut merupakan solusi transisi sebelum TPST Bandung mampu mengolah sampah secara optimal," ujar Koswara dalam keterangannya di Bandung, Senin lalu.
Strategi utama Pemkot Bandung kini adalah menyelesaikan masalah sampah dari sumbernya. Hal ini berarti mengurangi ketergantungan pada daerah lain untuk pembuangan sampah. Langkah ini penting untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mengurangi beban lingkungan.
Untuk mencapai hal tersebut, Pemkot Bandung akan memaksimalkan kapasitas TPST yang ada. Koswara mencontohkan TPST Batununggal yang memiliki kapasitas 8 ritase, namun baru terpakai 2 ritase. "Kapasitas TPST Batununggal dan TPST lainnya akan dioptimalkan," tegasnya. Selain itu, jumlah kawasan bebas sampah (KBS) di tingkat kewilayahan juga akan ditambah.
Sebelumnya, Pemkot Bandung telah menjalin kerja sama dengan Pemkab Garut untuk pengelolaan sampah ke TPA Pasir Bajing. Kerja sama yang dijadwalkan berlangsung sejak 14 Desember 2024 hingga Maret 2025 ini berakhir lebih cepat.
Berakhirnya kerja sama ini memaksa Pemkot Bandung untuk lebih serius menangani persoalan sampah di dalam kota. "Ini konsekuensi dari membuang sampah ke daerah lain. Kebijakan kami sekarang fokus pada solusi internal untuk pengelolaan sampah di Bandung," pungkas Koswara.
Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, Pemkot Bandung kini menghadapi tantangan untuk mengelola seluruh sampah kota secara mandiri. Peningkatan kapasitas TPST dan perluasan KBS menjadi langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini. Keberhasilan strategi ini akan menentukan keberlanjutan pengelolaan sampah di Kota Bandung.