Banjir Jakarta Timur: 50 Warga Mengungsi Akibat Tiga RT Terendam
Hujan deras dan luapan Kali Ciliwung menyebabkan banjir di tiga RT Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, hingga membuat 50 warga mengungsi.
Banjir kembali melanda Jakarta Timur. Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Selasa malam hingga Rabu pagi (29/1) mengakibatkan genangan dan banjir di beberapa wilayah, termasuk tiga RT di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara. Akibatnya, sekitar 50 warga terpaksa mengungsi.
Menurut Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Timur, Sukendar, ketinggian air di tiga RT tersebut bervariasi antara 50 hingga 70 sentimeter. Lokasi yang terdampak meliputi Jalan Gg. Macan RT 05/RW 07 (70 cm), Jalan Baiduri Bulan RT 006/RW 011 (50 cm), dan Jalan Baiduri Bulan RT 012/RW 003 (50 cm). Genangan ini disebabkan oleh curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.
Warga yang mengungsi, sebanyak 50 orang dari Jalan Cempaka VI RT 007 dan 008 RW 009, Cakung Timur, Cakung, mencari perlindungan di Masjid Al-Jihad. Meskipun sedang libur panjang akhir pekan, libur Isra Mikraj, dan Tahun Baru Imlek, tim BPBD tetap siaga memantau dan membantu warga terdampak.
BPBD DKI Jakarta berkolaborasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan sistem drainase berfungsi optimal. Mereka juga bekerja sama dengan lurah dan camat setempat dalam upaya penanggulangan banjir ini.
Data genangan dan banjir di Jakarta Timur pada 28 Januari 2025 hingga pukul 06.00 WIB menunjukkan beberapa lokasi lain juga terdampak, dengan ketinggian air yang bervariasi dan penyebab yang meliputi curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung. Data lengkapnya bisa dilihat di laporan resmi BPBD DKI Jakarta.
Meskipun beberapa titik genangan sudah surut, tetap penting untuk waspada dan siaga terhadap potensi banjir susulan mengingat prediksi cuaca masih menunjukkan potensi hujan. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti imbauan dan arahan dari pihak berwenang.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan sistem drainase yang efektif dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di wilayah rawan banjir. Koordinasi dan kolaborasi antar instansi pemerintah dan masyarakat sangat krusial dalam meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan.