Banjir Kupang: Satu Korban Meninggal, Satu Masih Hilang
Banjir di Desa Naitae, Kupang akibat luapan Kali Siumate menyebabkan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya masih dalam pencarian setelah terseret arus.
![Banjir Kupang: Satu Korban Meninggal, Satu Masih Hilang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230203.885-banjir-kupang-satu-korban-meninggal-satu-masih-hilang-1.jpg)
Banjir yang menerjang Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat, 31 Januari 2020, telah mengakibatkan satu korban jiwa dan satu lainnya masih dinyatakan hilang. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kupang, Smith Fanggi.
Korban meninggal dunia bernama Thobias Otemusu, seorang warga RT 07/RW 04 Desa Naitae. Ia ditemukan tak bernyawa setelah terseret arus banjir. Jasadnya telah dievakuasi oleh tim gabungan BPBD Kabupaten Kupang dan Basarnas Kupang ke Kantor Desa Naitae.
Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama bencana ini. Kali Siumate, yang terletak di dekat Desa Naitae, meluap dan airnya menggenangi rumah-rumah warga. Arus deras sungai tersebut kemudian menyeret dua warga, Thobias dan satu warga lainnya yang hingga kini masih dalam pencarian intensif oleh tim penyelamat.
Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, banjir juga mengganggu akses transportasi. Jalan raya terendam, sementara jembatan penghubung tertutup lumpur dan material kayu yang terbawa arus. Tinggi air yang mencapai paha orang dewasa memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tinggi.
BPBD Kabupaten Kupang dan Basarnas Kupang saat ini tengah fokus pada upaya pencarian warga yang masih hilang. Mereka juga terus berupaya membantu warga yang terdampak banjir, baik dalam hal evakuasi maupun pemenuhan kebutuhan dasar. Proses pemulihan infrastruktur yang rusak akibat banjir juga menjadi prioritas.
Bencana ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di wilayah yang rawan banjir. Pentingnya sistem peringatan dini yang efektif dan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah mitigasi bencana sangat krusial untuk meminimalisir dampak buruk di masa mendatang.
Kejadian ini juga menyoroti perlunya infrastruktur yang lebih tangguh terhadap bencana alam. Peningkatan kapasitas drainase dan pembangunan infrastruktur yang tahan banjir akan sangat membantu mengurangi risiko kerugian akibat bencana serupa.
Kondisi terkini masih terus dipantau oleh pihak berwenang. Informasi lebih lanjut akan segera diupdate jika ada perkembangan terbaru mengenai pencarian korban hilang dan upaya penanganan pasca-banjir.