Banjir Lampung Selatan: Penyumbatan Drainase Jadi Biang Kerok
Banjir yang melanda Lampung Selatan disebabkan oleh penyumbatan drainase akibat sampah dan material organik yang terbawa arus air saat hujan deras.

Banjir yang melanda Kabupaten Lampung Selatan pada Minggu pagi disebabkan oleh tingginya curah hujan dan yang lebih penting, penyumbatan drainase. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Ariswandi, pada Senin di Kalianda. Peristiwa ini mengakibatkan genangan air yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten tersebut, berdampak pada kerusakan lingkungan dan infrastruktur.
Ariswandi menjelaskan bahwa penyempitan gorong-gorong dan penumpukan sampah menjadi faktor utama penyebab meluapnya air. "Ada penyempitan gorong-gorong dan penyumbatan sampah serta curah hujan saat ini khususnya di Lampung Selatan cukup tinggi," jelasnya. Akibatnya, air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar dan menyebabkan genangan air yang akhirnya berujung pada banjir.
Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan terdampak banjir. Tim gabungan dari BPBD, Damkarmat, TNI, dan Polri langsung diterjunkan untuk melakukan pembersihan drainase. Upaya ini difokuskan pada pembersihan ranting pohon dan sampah yang menyumbat saluran air, guna mempercepat surutnya genangan air.
Upaya Penanganan Banjir Lampung Selatan
Tim BPBD Kabupaten Lampung Selatan bersama instansi terkait bahu membahu membersihkan drainase yang tersumbat. Pembersihan ini bertujuan untuk memulihkan aliran air dan mencegah meluasnya dampak banjir. Debit air yang cukup besar saat hujan deras menyebabkan material seperti potongan bambu dan ranting terbawa arus, menyumbat saluran drainase dan menyebabkan air meluap ke jalan dan pemukiman warga.
Meskipun banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerusakan lingkungan dan infrastruktur tetap terjadi. Jalanan banyak tertutup material lumpur. BPBD masih melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah desa yang terdampak dan rumah warga yang terendam banjir.
Ariswandi menambahkan bahwa hingga saat ini, tim BPBD masih melakukan pendataan dampak banjir secara menyeluruh. Data tersebut meliputi jumlah desa yang terdampak, jumlah rumah warga yang terendam, serta kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat banjir.
Imbauan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan
Mengingat curah hujan di Lampung Selatan masih cukup tinggi, Ariswandi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Petugas BPBD juga gencar melakukan sosialisasi penanganan bencana dan mengimbau warga untuk selalu siaga terhadap potensi bencana alam. Sosialisasi ini meliputi edukasi mengenai langkah-langkah mitigasi bencana dan cara menghadapi situasi darurat.
Selain itu, BPBD juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya penyumbatan drainase. Masyarakat diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air, guna meminimalisir risiko banjir di masa mendatang. Langkah-langkah pencegahan ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari bencana banjir di wilayah Lampung Selatan.
Kesimpulannya, banjir di Lampung Selatan merupakan kombinasi dari curah hujan tinggi dan permasalahan drainase yang buruk. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.