Banjir Palangka Raya Surut, 6.727 KK Terdampak, Satu Jiwa Meninggal
Banjir di 15 kelurahan Palangka Raya yang telah surut, mengakibatkan 6.727 KK terdampak dan satu korban jiwa akibat tenggelam.

Banjir yang melanda Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, telah mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Sebanyak 6.727 kepala keluarga (KK) di 15 kelurahan yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Jekan Raya, Pahandut, Bukit Batu, dan Sebangau, terdampak langsung oleh bencana alam ini. Satu korban jiwa dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam saat banjir, seorang anak kecil yang tidak bisa berenang terseret arus di Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya.
Meskipun kondisi banjir saat ini sudah berangsur surut, masih terdapat beberapa wilayah yang terdampak, terutama di kelurahan-kelurahan yang berada di pinggiran sungai. Hal ini menunjukkan bahwa dampak banjir masih perlu diwaspadai dan penanganan pascabanjir masih terus dibutuhkan. BPBD Kota Palangka Raya terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah rawan banjir. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko korban jiwa dan kerugian material di masa mendatang. Pemerintah Kota Palangka Raya dan BPBD bekerja sama untuk memastikan keselamatan warga dan memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Penanganan Banjir dan Imbauan kepada Warga
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi, menyampaikan bahwa kondisi banjir sudah berangsur surut. Namun, BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang masih ada di wilayah yang tergenang. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap aliran listrik, menjaga barang berharga dan dokumen penting agar tidak terkena air, serta mengawasi anak-anak agar tidak bermain di area banjir yang masih cukup dalam.
Selain itu, warga juga diimbau untuk waspada terhadap binatang melata yang mungkin terbawa arus banjir. Pemerintah Kota Palangka Raya dan BPBD terus melakukan pemantauan dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Tim gabungan juga dikerahkan untuk memastikan kondisi masyarakat yang masih bertahan di rumahnya dalam keadaan aman. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membantu warga yang terdampak banjir.
"Kami mengingatkan warga agar berhati-hati terhadap aliran listrik, menjaga barang berharga, dan dokumen penting, agar tidak terkena air, serta mengawasi anak-anak agar tidak bermain di area banjir yang masih cukup dalam," kata Heri Fauzi. Imbauan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pascabanjir.
BPBD juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap hewan-hewan berbahaya yang mungkin ikut terbawa arus banjir. "Selain itu warga juga diminta untuk waspada terhadap kemungkinan adanya binatang melata yang terbawa arus banjir dan dapat membahayakan keselamatan," tambah Heri Fauzi.
Data Korban dan Dampak Banjir
Berdasarkan data BPBD Kota Palangka Raya, banjir telah berdampak pada 6.727 KK di 15 kelurahan. Satu korban jiwa dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam. Angka ini menunjukkan besarnya dampak banjir terhadap penduduk Palangka Raya. Pemerintah setempat terus berupaya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban.
Korban jiwa yang terjadi merupakan seorang anak kecil yang dilaporkan tenggelam saat mandi di kawasan pemukiman yang tergenang banjir. "Berdasarkan informasi yang diterima, korban tidak bisa berenang sehingga terseret arus dan dinyatakan meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit terdekat yang ada di Palangka Raya," jelas Heri Fauzi. Kejadian ini menjadi sorotan penting dalam upaya pencegahan dan penanganan banjir di masa mendatang.
Data ini menunjukkan skala luas dampak banjir di Palangka Raya. Angka 6.727 KK yang terdampak membutuhkan penanganan yang serius dan terkoordinasi dari berbagai pihak untuk pemulihan pascabanjir. Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk meringankan beban warga yang terdampak.
Pemerintah Kota Palangka Raya dan BPBD terus bekerja sama untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga terdampak banjir. Tim gabungan dikerahkan untuk memastikan kondisi masyarakat yang masih bertahan di rumahnya dalam keadaan aman. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membantu warga yang terdampak banjir dan memulihkan kondisi pascabencana.
Meskipun banjir telah berangsur surut, kewaspadaan dan kesiapsiagaan tetap diperlukan untuk mengantisipasi potensi bahaya yang masih ada. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti imbauan dari pemerintah setempat.