Banjir Pamekasan: 37 KK Terdampak di Dua Desa, Pemkab Salurkan Bantuan Darurat
Pemerintah Kabupaten Pamekasan menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada 37 kepala keluarga yang terdampak banjir di Desa Palengaan Daja dan Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan.

Banjir yang melanda Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada Sabtu malam, 12 April 2024, telah mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap 37 kepala keluarga (KK) di dua desa di Kecamatan Palengaan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan bergerak cepat dengan menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada para korban. Bantuan tersebut meliputi makanan, minuman, dan alat pembersih lumpur. Evakuasi warga juga dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan ke rumah kerabat mereka.
Menurut keterangan Humas BPBD Pemkab Pamekasan, Ahmad Zaini Zen, sebanyak 34 KK di Desa Palengaan Daja dan 3 KK di Desa Rombuh menerima bantuan. Di Desa Palengaan Daja, banjir merendam tiga dusun: Londalam, Tareta 1, dan Laccaran. Dusun Londalam yang paling parah terdampak, dengan 11 KK terdampak dan kerusakan 3 bangunan dapur (1 rusak parah, 2 rusak ringan). Tidak ada kerusakan yang dilaporkan di Dusun Tareta 1 dan Laccaran. Desa Rombuh, tepatnya di Dusun Galisan, juga terdampak, namun tidak mengalami kerusakan bangunan.
Penanganan bencana banjir ini menunjukkan respon cepat pemerintah daerah dalam memberikan pertolongan kepada masyarakatnya. Selain bantuan material, evakuasi warga ke tempat yang lebih aman juga menjadi prioritas. Kecepatan respon ini diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk yang lebih luas bagi para korban banjir.
Bantuan Darurat dan Evakuasi Korban Banjir Pamekasan
Bantuan tanggap darurat yang diberikan Pemkab Pamekasan berupa paket sembako, air minum bersih, dan peralatan untuk membersihkan lumpur dari rumah-rumah yang terendam. Pembagian bantuan dilakukan langsung oleh petugas BPBD Pamekasan ke lokasi terdampak. Hal ini bertujuan untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan dengan cepat dan efisien.
Selain penyaluran bantuan, BPBD juga berperan aktif dalam mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir. "Para korban kita evakuasi ke rumah familinya," jelas Ahmad Zaini Zen. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan dan keamanan para korban banjir, terutama bagi mereka yang rumahnya mengalami kerusakan.
Proses evakuasi dan penyaluran bantuan dilakukan secara terkoordinasi untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam membantu warga terdampak. Kerja sama antar instansi dan relawan juga sangat penting dalam proses ini.
Dampak Banjir di Kecamatan Palengaan dan Kecamatan Kota
Banjir di Kecamatan Palengaan terutama disebabkan oleh luapan sungai. Di Desa Palengaan Daja, dampaknya cukup signifikan dengan puluhan KK terdampak dan kerusakan beberapa bangunan. Namun, di Desa Rombuh, dampaknya relatif lebih ringan.
Selain Kecamatan Palengaan, banjir juga terjadi di Kelurahan Patemo, Kecamatan Kota, Pamekasan. Meskipun informasi detail mengenai dampak di Kelurahan Patemo belum tersedia, kejadian ini menunjukkan bahwa luapan sungai juga berdampak pada wilayah lain di Pamekasan.
Peristiwa banjir ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Mitigasi bencana dan sistem peringatan dini yang efektif perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak negatif dari kejadian serupa di masa mendatang.
Data rinci mengenai jumlah KK terdampak di masing-masing dusun di Desa Palengaan Daja:
- Dusun Londalam: 11 KK
- Dusun Tareta 1: 20 KK
- Dusun Laccaran: 3 KK
Kerusakan bangunan di Dusun Londalam:
- 1 bangunan dapur rusak parah
- 2 bangunan dapur rusak ringan
Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban dan membantu mereka untuk segera pulih dari dampak banjir.