Banjir Rendam Akses Jalan Dua Desa di Kudus
Banjir akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai menggenangi akses jalan menuju Dukuh Karangturi dan Dukuh Goleng di Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis, 23 Januari 2024, meskipun belum ada warga yang meminta evakuasi.
Banjir menggenangi akses jalan menuju dua desa di Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis, 23 Januari 2024. Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan, dan Dukuh Goleng, Desa Pasuruan Lor, menjadi lokasi terdampak akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai. Meskipun genangan air cukup signifikan, hingga saat ini belum ada laporan warga yang meminta evakuasi.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Mundir, menjelaskan bahwa jalan menuju Dukuh Karangturi terendam cukup tinggi, memaksa warga berjalan kaki karena kendaraan tak bisa lewat. Kondisi serupa terjadi di Dukuh Goleng, meskipun sejumlah rumah warga di kedua dukuh sudah terdampak banjir. BPBD Kudus menyatakan kesiapannya untuk melakukan evakuasi jika diperlukan, termasuk menyediakan dapur umum dan logistik.
Mundir menambahkan, lokasi pengungsian biasanya ditentukan warga sendiri, mempertimbangkan aktivitas dan pengawasan rumah mereka. Salah satu warga Dukuh Karangturi, Tini, menceritakan pengalamannya. Ia masih bisa melewati jalan menuju Jalan Lingkar Kudus sekitar pukul 15.00 WIB, namun saat pulang pukul 17.30 WIB, jalan sudah tergenang. Kendaraan Tini terpaksa diparkir dekat masjid di Jalan Lingkar Kudus. Rumahnya aman karena fondasi yang tinggi, namun jalan depan rumah sudah terendam.
Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan, membenarkan dampak banjir tersebut. Tidak hanya Desa Setrokalangan, Desa Garung Kidul dan Desa Banget juga terdampak. Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi selama beberapa hari dan debit Sungai Wulan yang tinggi. Limpasan air dari spillway Sungai Wulan di Dukuh Goleng menuju Sungai SWD I (Serang Wulan Drainase I) menyebabkan luapan air dan genangan.
Intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir di Kudus menjadi penyebab utama banjir yang merendam akses jalan di dua desa tersebut. Luapan air sungai juga memperparah kondisi, khususnya di daerah Dukuh Goleng yang berada dekat dengan spillway Sungai Wulan. Meskipun akses jalan tergenang, kondisi ini belum sampai mengakibatkan evakuasi warga secara massal.
BPBD Kudus telah bersiaga dan siap memberikan bantuan jika diperlukan, termasuk evakuasi warga dan penyediaan logistik. Warga diimbau tetap waspada dan memperhatikan perkembangan situasi banjir. Koordinasi antara pemerintah desa, kecamatan, dan BPBD Kudus terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga.
Peristiwa banjir ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan antisipasi dampaknya. Langkah-langkah mitigasi bencana perlu terus ditingkatkan untuk meminimalisir kerugian dan menjaga keselamatan masyarakat.