Banjir Kudus Akibat Cuaca Ekstrem: 40 Desa Terdampak, Ribuan Jiwa Terkena Dampak
Curah hujan tinggi di Kudus mengakibatkan banjir yang merendam 40 desa di enam kecamatan, mengakibatkan 64.737 jiwa dari 16.185 keluarga terdampak dan sejumlah akses jalan terhambat.
![Banjir Kudus Akibat Cuaca Ekstrem: 40 Desa Terdampak, Ribuan Jiwa Terkena Dampak](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/110045.047-banjir-kudus-akibat-cuaca-ekstrem-40-desa-terdampak-ribuan-jiwa-terkena-dampak-1.jpg)
Banjir melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis (6/2) malam akibat cuaca ekstrem dan curah hujan yang sangat tinggi. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, sedikitnya 40 desa di enam kecamatan terdampak bencana ini, mempengaruhi kehidupan ribuan warga.
Enam Kecamatan Terdampak Banjir
Keenam kecamatan yang terdampak banjir adalah Kaliwungu, Jekulo, Mejobo, Undaan, Bae, dan Jati. Jumlah desa yang terendam di setiap kecamatan bervariasi; Kaliwungu (8 desa), Jekulo (6 desa), Mejobo (11 desa), Undaan (2 desa), Bae (6 desa), dan Jati (7 desa). Total, 40 desa merasakan dampak langsung dari banjir tersebut, menunjukkan luasnya wilayah yang terdampak bencana alam ini.
Dampak Luas terhadap Warga
Bencana ini berdampak signifikan terhadap penduduk Kudus. BPBD Kudus mencatat sebanyak 16.185 keluarga atau sekitar 64.737 jiwa terdampak banjir. Tinggi genangan air bervariasi di setiap lokasi, dengan beberapa rumah terendam cukup dalam sehingga memerlukan evakuasi warga. Prioritas evakuasi diberikan kepada warga rentan, menunjukkan kepedulian dan strategi penanganan yang terarah.
Akses Jalan Terhambat
Selain merendam rumah warga, banjir juga mengganggu akses jalan. Jalan Lingkar Kudus di Desa Ngembalrejo, misalnya, sempat terendam dan menyebabkan kemacetan panjang. Kondisi ini mempersulit mobilitas warga dan distribusi bantuan. BPBD Kudus juga menangani beberapa kasus pohon tumbang di beberapa lokasi, menambah kompleksitas penanganan pasca-banjir.
Penanganan dan Pemulihan
BPBD Kudus langsung bergerak cepat merespon kejadian ini. Para relawan diterjunkan untuk membantu evakuasi warga dan membersihkan sejumlah lokasi. Pada Jumat (7/2), mayoritas wilayah terdampak sudah mulai surut, dan BPBD fokus pada pembersihan, termasuk membersihkan masjid di Desa Ngembalrejo agar dapat digunakan untuk sholat berjamaah. Beberapa desa, seperti Mejobo, Payaman, Gulang, Jojo, Temulus, Kirig, dan Golantepus, masih tergenang hingga Jumat.
Penyebab Banjir
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Mundir, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. Debit air sungai meningkat dan meluap, diperparah oleh genangan air hujan di pemukiman warga. Kondisi ini menunjukkan pentingnya antisipasi dan mitigasi bencana, khususnya di daerah rawan banjir.
Kesimpulan
Banjir di Kudus akibat cuaca ekstrem menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerja keras BPBD Kudus dalam menangani bencana ini patut diapresiasi. Kejadian ini juga menyoroti perlunya langkah-langkah pencegahan dan mitigasi banjir di masa mendatang, untuk meminimalisir dampak buruk terhadap warga dan lingkungan.