Bank Mega Syariah: Efisiensi Operasional dan Pertumbuhan yang Sehat
Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan efisiensi operasional, pertumbuhan pembiayaan, dan aset, ditandai dengan peningkatan ROA dan pengelolaan FDR yang sehat.
![Bank Mega Syariah: Efisiensi Operasional dan Pertumbuhan yang Sehat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230245.812-bank-mega-syariah-efisiensi-operasional-dan-pertumbuhan-yang-sehat-1.jpg)
Jakarta, 6 Februari 2024 - Bank Mega Syariah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan langsung oleh Hasrul Abdurahman, Financial Planning and Accounting Division Head Bank Mega Syariah, dalam keterangan resmi di Jakarta.
Strategi Bank Mega Syariah dalam Peningkatan Efisiensi
Menurut Hasrul, kunci keberhasilan Bank Mega Syariah terletak pada tiga pilar utama: efisiensi operasional, manajemen risiko yang kuat, dan inovasi produk serta layanan yang menarik bagi nasabah ritel dan korporasi. Kombinasi ini dinilai penting untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas finansial, serta mencapai target yang telah ditetapkan.
Kesehatan finansial, yang diukur melalui profitabilitas, rasio aset, modal, dan kualitas portofolio pembiayaan, menjadi fokus utama. Bank Mega Syariah secara aktif memantau rasio likuiditas, seperti financing to deposit ratio (FDR), untuk memastikan kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan mendukung pembiayaan berkelanjutan.
Peningkatan laba, sebagai indikator utama kesuksesan finansial, dicapai melalui optimalisasi fungsi intermediary. Hal ini diwujudkan dengan peningkatan pendapatan operasional dari margin pembiayaan dan fee based income (FBI). Efisiensi biaya operasional juga menjadi faktor penting, karena pengeluaran yang terkendali dapat meningkatkan margin laba dan pertumbuhan laba secara berkelanjutan.
Pertumbuhan Pembiayaan dan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Untuk menjaga fungsi intermediary, Bank Mega Syariah menerapkan strategi pertumbuhan pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan. Strategi ini mencakup memastikan kualitas aset yang baik, memperkuat analisis risiko, dan memperluas basis nasabah melalui produk dan layanan yang kompetitif. Diversifikasi portofolio pembiayaan juga diterapkan untuk mengurangi risiko konsentrasi di sektor tertentu.
Dalam upaya meningkatkan likuiditas, Bank Mega Syariah juga fokus pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Dengan menawarkan produk tabungan yang menarik dan memberikan nilai tambah, Bank Mega Syariah berhasil menjaga FDR pada level yang sehat, memungkinkan penyaluran pembiayaan tanpa mengorbankan likuiditas. Pada tahun 2024, penyaluran pembiayaan meningkat lebih dari 10 persen dibandingkan tahun 2023, sementara DPK tumbuh 2,82 persen, menghasilkan rasio FDR yang sehat di angka 77,08 persen.
Peningkatan Aset dan Return on Asset (ROA)
Kemampuan Bank Mega Syariah dalam mengelola pembiayaan dan investasi, serta mengembangkan aset baru, berkontribusi pada pertumbuhan aset yang signifikan. Return on asset (ROA) menjadi indikator utama efektivitas pengelolaan aset. Peningkatan ROA mencerminkan strategi pengelolaan aset yang optimal dan berkontribusi pada kinerja keuangan yang lebih solid dan berkelanjutan.
Pada tahun 2024, Bank Mega Syariah mencatatkan peningkatan aset hingga 10,15 persen dan ROA naik dari 1,96 persen di tahun 2023 menjadi 2,04 persen di tahun 2024. Ini menunjukkan efisiensi pengelolaan aset yang semakin baik dan strategi optimal dalam penyaluran pembiayaan dan investasi.
Ke depan, Bank Mega Syariah akan terus fokus pada:
- Penguatan fundamental bisnis
- Peningkatan daya saing
- Memberikan nilai tambah bagi nasabah dan pemangku kepentingan
- Optimalisasi fungsi intermediasi
- Efisiensi operasional
- Inovasi produk dan layanan
Dengan strategi yang komprehensif dan fokus pada efisiensi, Bank Mega Syariah siap menghadapi tantangan di masa depan dan terus berkontribusi pada perekonomian Indonesia.