Bantul Antisipasi Lonjakan Permintaan Elpiji Jelang Lebaran 2025
Pemerintah Kabupaten Bantul mengajukan tambahan kuota elpiji 105.720 tabung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur Lebaran 2025.

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersiap menghadapi lonjakan permintaan elpiji menjelang Lebaran 2025. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Bantul telah mengajukan tambahan kuota elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram sebanyak 105.720 tabung kepada Pertamina. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan gas elpiji bagi masyarakat selama periode libur Lebaran.
Pengajuan tambahan kuota ini disampaikan oleh Kepala Diskop UKM Perindag Bantul, Fenty Yusdayati, pada Selasa. Menurutnya, tambahan kuota fakultatif ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen di 17 kecamatan se-Bantul melalui agen Pertamina dan pangkalan-pangkalan elpiji yang tersebar di wilayah tersebut. Antisipasi ini dilakukan untuk mencegah kelangkaan dan memastikan harga tetap terjangkau.
"Untuk antisipasi lonjakan permintaan elpiji menghadapi Idul Fitri 1446 Hijriah, kami mengajukan penambahan kuota fakultatif ke Pertamina sebanyak 105.720 tabung," jelas Fenty Yusdayati. Kuota elpiji tiga kilogram di Kabupaten Bantul pada tahun 2025 sendiri tercatat sebesar 38.657 metrik ton, yang disalurkan melalui 26 agen dan sekitar 2.000 pangkalan elpiji.
Langkah Antisipasi Kelangkaan Elpiji di Bantul
Pemerintah Kabupaten Bantul tidak hanya mengajukan tambahan kuota elpiji. Pihaknya juga telah melakukan pemantauan ketersediaan dan harga elpiji tiga kilogram selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah bekerja sama dengan Pertamina. Pemantauan dilakukan langsung ke beberapa pangkalan elpiji di Bantul. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa ketersediaan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram di Bantul tergolong mencukupi dan harga tetap terjangkau.
"Hasilnya secara umum ketersediaan elpiji bersubsidi dalam tabung ukuran tiga kilogram di Bantul mencukupi, tidak terjadi kelangkaan, dan harga terjangkau di masyarakat," ungkap Fenty. Hal ini menunjukkan kesiapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi potensi kelangkaan dan memastikan stabilitas harga.
Selain pemantauan, Diskop UKM Perindag Bantul juga telah melaksanakan kegiatan pasar murah bahan pokok sebanyak dua kali pada bulan Februari dan Maret 2025. Kegiatan ini bekerja sama dengan Disperindag DIY dan distributor bahan pokok, dengan lokasi di Kecamatan Dlingo dan Kecamatan Pandak, dua wilayah yang dianggap rawan kemiskinan.
Langkah ini bertujuan untuk menyediakan barang kebutuhan pokok, termasuk elpiji, dengan harga terjangkau bagi masyarakat kurang mampu. Selain pasar murah untuk bahan pokok, operasi pasar juga dilakukan untuk komoditas lain seperti gula pasir dan minyak goreng di Pasar Imogiri sebanyak dua kali pada bulan Februari dan Maret 2025.
Kesiapan Distribusi Elpiji di Bantul
Dengan pengajuan tambahan kuota dan berbagai langkah antisipasi yang telah dilakukan, Pemerintah Kabupaten Bantul berupaya memastikan ketersediaan dan stabilitas harga elpiji selama libur Lebaran 2025. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencegah potensi kelangkaan yang dapat mengganggu perayaan Idul Fitri.
Jumlah agen dan pangkalan elpiji yang cukup banyak di Bantul diharapkan dapat mendistribusikan elpiji secara merata ke seluruh wilayah. Pemantauan yang berkelanjutan juga akan memastikan bahwa pendistribusian berjalan lancar dan harga tetap terkontrol. Dengan demikian, masyarakat Bantul dapat merayakan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir akan kelangkaan elpiji.
Melalui berbagai upaya ini, diharapkan masyarakat Bantul dapat merayakan Lebaran dengan nyaman dan tenang, tanpa harus menghadapi kesulitan mendapatkan elpiji dengan harga terjangkau. Kesiapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi lonjakan permintaan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketersediaan kebutuhan pokok selama periode tersebut.