Banyuwangi Intensifkan Layanan Kesehatan Jemput Bola: USG dan Periksa Jantung di Desa
Pemkab Banyuwangi meningkatkan akses kesehatan dengan program jemput bola, menyediakan layanan USG ibu hamil dan pemeriksaan jantung langsung di desa-desa untuk menjangkau warga yang kesulitan akses layanan kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi gencar meningkatkan layanan kesehatan masyarakat melalui program jemput bola. Inisiatif ini bertujuan untuk menjangkau warga, terutama di daerah terpencil, yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan di kota. Layanan kesehatan dasar kini tak hanya tersedia di Puskesmas, tetapi juga secara rutin diadakan di desa-desa. Program ini diluncurkan oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, sebagai solusi praktis bagi permasalahan aksesibilitas kesehatan.
Layanan Kesehatan di Ujung Timur Pulau Jawa
Program jemput bola ini mencakup berbagai layanan penting. Salah satu fokus utamanya adalah pemeriksaan USG bagi ibu hamil. Bupati Ipuk menjelaskan, "Sebenarnya di setiap Puskesmas di Banyuwangi sudah ada layanan USG untuk ibu hamil, namun kadang ada yang merasa jauh untuk periksa ke Puskesmas. Jadi kami gelar di desa untuk memudahkan mereka periksa."
Selain USG, program ini juga menyediakan pemeriksaan jantung. Hal ini penting mengingat tingginya angka penyakit tidak menular (PTM) di beberapa wilayah. Pemerintah Banyuwangi menyadari pentingnya mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang terkendala aksesibilitas. "Tidak semua warga bisa mengakses layanan secara daring, dan tidak semua warga memiliki kesempatan untuk mengakses ke kota," tambah Bupati Ipuk, menjelaskan alasan di balik program ini.
Menjangkau Desa dengan Tingkat PTM Tinggi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat, menambahkan bahwa program jemput bola ini difokuskan pula pada desa-desa dengan angka penyakit tidak menular (PTM) yang tinggi, seperti hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Untuk itu, secara berkala, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (Sp.JP) dikerahkan ke desa-desa tersebut.
Amir menjelaskan, "Di daerah yang PTM-nya tinggi, secara berkala didatangkan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (Sp.JP) untuk memberikan layanan sekaligus berbagi kepada dokter dan tenaga kesehatan di puskesmas setempat. Banyak warga yang memanfaatkan layanan pemeriksaan jantung di desa ini. Pasiennya meluber juga, jadi rutin memang akan kami gelar."
Dengan adanya dokter spesialis yang datang langsung ke desa, warga mendapatkan akses pemeriksaan yang lebih mudah dan cepat. Selain itu, program ini juga berfungsi sebagai pelatihan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas setempat, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat desa.
Kesimpulan: Langkah Nyata Menuju Banyuwangi Sehat
Program jemput bola layanan kesehatan di Banyuwangi merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan mendekatkan layanan kesehatan, terutama USG untuk ibu hamil dan pemeriksaan jantung, akses kesehatan menjadi lebih mudah bagi semua warga, tanpa terkecuali. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Banyuwangi untuk memastikan kesejahteraan warganya melalui akses kesehatan yang merata dan terjangkau.
Program ini juga menunjukkan strategi inovatif dalam mengatasi tantangan aksesibilitas layanan kesehatan di daerah pedesaan. Dengan menggabungkan layanan kesehatan langsung di desa dengan pelatihan bagi tenaga kesehatan setempat, program ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga membangun kapasitas kesehatan masyarakat jangka panjang.