Banyuwangi: Komitmen Pendidikan Inklusif untuk Difabel Raih Apresiasi Global
Pemkab Banyuwangi mendapat pujian dari Global Village Foundation (GVF) atas komitmennya dalam menyediakan pendidikan setara bagi difabel, ditandai dengan program inklusi dan dukungan berbagai pihak.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Global Village Foundation (GVF) memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas komitmennya dalam menyediakan pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas. Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Founder GVF, Andy Bracey, pada Selasa, 25 Februari 2024, di Pendopo Kabupaten Banyuwangi. Komitmen tersebut terlihat dari berbagai program yang telah dan terus digulirkan oleh Pemkab Banyuwangi untuk memastikan kaum difabel mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan anak-anak lainnya. Hal ini penting dilakukan untuk mewujudkan Banyuwangi yang lebih inklusif dan memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan untuk berkembang.
Apresiasi ini disampaikan dalam acara bertajuk 'Aktualisasi sekolah luar biasa sebagai pusat Sumber mendukung Banyuwangi lebih inklusif'. Andy Bracey secara khusus memuji berbagai program pro-difabel yang telah dijalankan Banyuwangi. Keberhasilan Banyuwangi dalam mengintegrasikan pendidikan inklusif menjadi salah satu alasan utama mengapa GVF memberikan apresiasi tersebut. Dukungan dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun internasional, semakin memperkuat komitmen Banyuwangi dalam membangun pendidikan yang inklusif.
Sejak tahun 2021, GVF telah secara konsisten mendukung program inklusif di Banyuwangi, salah satunya dengan memberikan ratusan kursi roda bagi penyandang disabilitas. Dukungan ini menunjukkan komitmen GVF dalam membantu pemerintah daerah mewujudkan pendidikan yang setara bagi semua kalangan, termasuk kaum difabel. Perkins International (PI) juga turut memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap program-program inklusivitas di Banyuwangi, termasuk pelatihan bagi guru SLB dan orang tua penyandang disabilitas.
Komitmen Banyuwangi dalam Pendidikan Inklusif
Banyuwangi telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun sistem pendidikan inklusif. Sejak tahun 2014, Pemkab Banyuwangi telah menjalankan program sekolah inklusi dan terus mengembangkannya hingga saat ini. Terdapat 162 sekolah inklusi di Banyuwangi, mulai dari tingkat SD hingga SMP, yang menunjukkan skala besar dari komitmen ini. Jumlah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memberikan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Untuk mendukung program ini, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan 250 guru pendamping yang tersebar di berbagai sekolah inklusi. Guru-guru pendamping ini berperan penting dalam memberikan dukungan dan bimbingan kepada 1.147 peserta didik berkebutuhan khusus. Hal ini menunjukkan adanya dukungan sumber daya manusia yang memadai untuk menunjang keberhasilan program pendidikan inklusif di Banyuwangi.
Tidak hanya fokus pada pendidikan, Pemkab Banyuwangi juga memberikan kesempatan kerja bagi difabel. Setiap job fair yang diselenggarakan selalu menyediakan lowongan khusus bagi difabel, dan bahkan membuka kesempatan bagi difabel untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Hal ini menunjukkan bahwa komitmen Banyuwangi untuk kaum difabel tidak hanya berhenti pada pendidikan, tetapi juga berlanjut hingga kesempatan kerja.
Dukungan dari Pihak Internasional
Perwakilan Perkins International (PI), Chenmin Parera, turut memberikan apresiasi atas komitmen Banyuwangi dalam membangun pendidikan inklusif. PI secara konsisten mendukung program-program inklusivitas di Banyuwangi melalui berbagai pelatihan. Pelatihan tersebut ditujukan kepada guru SLB dan orang tua penyandang disabilitas, mencakup pelatihan komunikasi dan cara penanganan disabilitas. Dukungan dari lembaga internasional ini semakin memperkuat reputasi Banyuwangi sebagai daerah yang berkomitmen tinggi terhadap pendidikan inklusif.
PI melihat keseriusan Banyuwangi dalam memberikan dukungan kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengakses pendidikan berkualitas. Mereka menilai bahwa Banyuwangi telah berhasil menciptakan lingkungan yang inklusif, memungkinkan anak-anak berkebutuhan khusus untuk berpartisipasi dan mengembangkan potensi mereka dalam masyarakat. Dukungan ini menjadi bukti nyata bahwa komitmen Banyuwangi mendapatkan pengakuan di tingkat internasional.
Secara keseluruhan, kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga internasional telah menciptakan sinergi yang kuat dalam mendukung pendidikan inklusif di Banyuwangi. Model Banyuwangi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif dan setara bagi semua.
Keberhasilan Banyuwangi dalam mengintegrasikan pendidikan inklusif menjadi bukti nyata bahwa dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, pendidikan yang setara dapat diwujudkan bagi semua anak, termasuk penyandang disabilitas. Semoga model Banyuwangi ini dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua.