Bapanas Dorong Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal untuk Gizi Nasional
Badan Pangan Nasional (Bapanas) gencar mendorong penganekaragaman konsumsi pangan lokal untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia melalui berbagai program dan edukasi.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) sebagai strategi utama dalam menjaga ketahanan pangan dan kualitas gizi masyarakat Indonesia. Hal ini disampaikan Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu lalu. Inisiatif ini mencakup berbagai program edukasi dan kebijakan pemerintah untuk mendorong masyarakat mengonsumsi lebih banyak pangan lokal.
"Penganekaragaman konsumsi pangan menjadi pilar penting dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan kualitas gizi masyarakat Indonesia," tegas Rinna Syawal. Pemerintah telah menetapkan Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal sebagai landasan kebijakan ini. Peraturan ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya lokal guna meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan sehat dan sekaligus menggerakkan perekonomian regional.
Meskipun demikian, tantangan dalam mengubah pola konsumsi masyarakat masih signifikan. Oleh karena itu, Bapanas berkomitmen untuk meningkatkan edukasi masyarakat melalui berbagai pendekatan yang menarik dan inovatif. Program-program seperti B2SA Goes to School, Desa B2SA, dan Rumah Pangan B2SA menjadi strategi kunci untuk mensosialisasikan pola makan sehat sejak dini dan mendorong konsumsi pangan lokal.
Strategi Bapanas dalam Mendorong Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Bapanas telah menetapkan sejumlah strategi untuk mencapai tujuan penganekaragaman konsumsi pangan. Salah satu langkah konkret adalah pengembangan Desa B2SA dan perluasan cakupan Rumah Pangan B2SA pada tahun 2025. Program Desa B2SA akan menargetkan 809 lokasi di 50 kabupaten/kota, sementara Rumah Pangan B2SA akan diimplementasikan di 47 lokasi di seluruh Indonesia menggunakan dana dekonsentrasi.
Pemilihan lokasi didasarkan pada prioritas penanganan daerah rentan rawan pangan, selaras dengan visi pemerataan akses pangan B2SA bagi seluruh masyarakat. Tidak hanya berfokus pada konsumsi, Bapanas juga memperkuat sistem logistik pangan lokal melalui pendampingan, pelatihan, dan fasilitasi distribusi bagi UMKM dan usaha mikro lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan akses pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Keamanan pangan juga menjadi perhatian utama. Bapanas menjamin keamanan pangan melalui pengawasan pre market dan post market, termasuk program Pasar Pangan Segar Aman (PAS AMAN) yang menyasar pasar tradisional. Selain itu, website sipsat.badanpangan.go.id menyediakan informasi produk yang telah lolos sertifikasi keamanan pangan, memberikan panduan bagi masyarakat dalam memilih produk makanan yang aman.
Pengukuran dan Kolaborasi Multisektor
Upaya penganekaragaman konsumsi pangan diukur melalui berbagai indikator, termasuk skor Pola Pangan Harapan (PPH). Bapanas optimistis bahwa dengan komitmen kuat dari pemerintah pusat dan daerah, serta kolaborasi multisektor, program ini akan berhasil mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal yang lebih beragam.
"Dengan komitmen kuat dari pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, serta kolaborasi multi sektor, upaya ini diharapkan mampu mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal yang lebih bervariasi. Hal ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kualitas gizi masyarakat, mendukung pembangunan sumber daya manusia yang lebih unggul," pungkas Rinna.
Bapanas menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak untuk keberhasilan program ini. Kerja sama dengan pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat krusial dalam mensosialisasikan dan mengimplementasikan program-program yang telah dicanangkan.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada peningkatan gizi masyarakat, ketahanan pangan nasional, dan juga perekonomian lokal. Dengan mengonsumsi pangan lokal yang beragam dan bergizi, Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.