Kuningan Tingkatkan Ketahanan Pangan Desa Lewat Program B2SA
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendapat program B2SA untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat desa melalui sosialisasi pola makan sehat dan pemanfaatan sumber daya lokal, serta dukungan akses keuangan dari Bank Kuningan.

Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berinisiatif meningkatkan ketahanan pangan dan gizi warganya melalui program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Program ini, ditargetkan rampung pada tahun 2025, melibatkan 25 perwakilan Tim Penggerak PKK Desa sebagai mitra utama.
Sasaran dan Tujuan B2SA
Sebagai salah satu dari 50 daerah di Indonesia dan empat kabupaten di Jawa Barat yang terpilih, Kuningan menjadikan B2SA sebagai barometer keberhasilan penerapan pola konsumsi pangan sehat berbasis sumber daya lokal. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, menjelaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat di tingkat rumah tangga dan desa. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan keluarga dan komunitas.
Program ini juga diproyeksikan berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Kuningan. Masyarakat didorong untuk memanfaatkan sumber daya pangan lokal demi meningkatkan gizi keluarga secara berkelanjutan. Sosialisasi dan edukasi mengenai menu B2SA menjadi kunci keberhasilan program ini.
Peran PKK Desa dan Dukungan Bank Kuningan
Tim Penggerak PKK Desa memegang peran krusial dalam mensosialisasikan konsep menu B2SA kepada masyarakat. Para kader PKK diharapkan dapat membantu keluarga-keluarga memahami dan menerapkan pola makan yang lebih sehat dan bergizi. Wahyu Hidayah menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi berkala untuk memastikan kualitas penerapan program B2SA.
Untuk memperlancar program, Bank Daerah Kuningan memberikan dukungan akses keuangan kepada kelompok masyarakat yang terlibat. Direktur Utama Bank Kuningan, Dodo Warda, menyatakan kesiapan bank untuk membantu dalam aspek keuangan, termasuk pembukaan rekening kelompok dan pendataan pengurus PKK. Kemudahan akses keuangan ini diharapkan dapat mempercepat implementasi B2SA di tingkat desa.
Implementasi dan Harapan
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan Bank Kuningan, program B2SA di Kabupaten Kuningan diharapkan dapat berjalan efektif dan berdampak signifikan terhadap peningkatan ketahanan pangan dan gizi masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat, khususnya para kader PKK, menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang. Program ini tidak hanya fokus pada penyediaan pangan, tetapi juga pada edukasi dan perubahan perilaku masyarakat menuju pola hidup sehat.
Keberhasilan program B2SA di Kuningan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat di tingkat desa. Dengan pendekatan yang komprehensif, melibatkan berbagai pihak, dan dukungan akses keuangan, program ini memiliki potensi besar untuk mencapai tujuannya.
Kesimpulan
Program B2SA di Kabupaten Kuningan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat di tingkat desa. Kerja sama antara pemerintah daerah, Tim Penggerak PKK Desa, dan Bank Kuningan menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan program. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kuningan.