Cegah Stunting, Balangan Luncurkan Program B2SA Goes to School
Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, meluncurkan program B2SA Goes to School untuk mencegah stunting dengan memberikan edukasi gizi dan pola makan sehat kepada siswa sejak dini.

Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, gencar mencegah stunting dengan meluncurkan program inovatif bernama "B2SA Goes to School". Program yang digulirkan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan ini menyasar siswa sekolah untuk menanamkan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi sejak usia dini. Peluncuran program ini dilakukan pada 14 Mei 2024, sebagai upaya untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan terbebas dari ancaman stunting.
Ketua Pokja III TP PKK Kabupaten Balangan, Budimah, menekankan pentingnya mengenalkan pola makan sehat sejak dini. "Melalui kegiatan ini kami berharap anak-anak dapat lebih mengenal berbagai jenis pangan lokal yang bergizi dan aman," ujarnya. Program ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya mengonsumsi makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Program B2SA Goes to School tidak hanya sebatas penyampaian materi teori. Para siswa secara aktif dilibatkan dalam praktik penyusunan menu B2SA. Mereka juga diajak untuk mengenal berbagai bahan pangan lokal yang melimpah di sekitar mereka dan belajar mengolahnya menjadi menu yang sehat, menarik, dan terjangkau. Keterlibatan aktif ini diharapkan mampu menanamkan pemahaman yang lebih mendalam dan berkelanjutan.
Edukasi Gizi Sejak Usia Dini
Ani Fahrida, narasumber dalam kegiatan tersebut, menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi dan memanfaatkan potensi pangan lokal. "Kita harus membiasakan diri mengonsumsi makanan yang beragam dan bergizi setiap hari, tidak hanya nasi tetapi juga sayur, buah, lauk pauk, serta berbagai sumber protein lainnya," jelas Ani. Ia menambahkan bahwa pangan lokal seperti jagung, ubi, dan singkong tidak hanya sehat, tetapi juga mendukung keberlangsungan hidup petani lokal.
Dengan melibatkan siswa dan guru dalam praktik langsung, program ini diharapkan dapat lebih efektif dalam menanamkan kebiasaan makan sehat. Para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis dalam memilih dan mengolah makanan bergizi. Hal ini diyakini akan lebih mudah diingat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Program ini juga menekankan pentingnya pemanfaatan pangan lokal. Dengan mengonsumsi pangan lokal, siswa tidak hanya mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, tetapi juga turut mendukung perekonomian petani lokal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal.
Langkah Nyata Pemkab Balangan Cegah Stunting
Program B2SA Goes to School merupakan langkah nyata Pemerintah Kabupaten Balangan dalam upaya pencegahan stunting sejak dini. Edukasi gizi yang menyenangkan dan aplikatif menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan memberikan pemahaman dan pengalaman praktis kepada siswa, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Balangan.
Pemilihan metode edukasi yang menyenangkan dan aplikatif juga menjadi poin penting dalam program ini. Dengan pendekatan yang menarik dan mudah dipahami, diharapkan siswa dapat lebih mudah menerima dan menerapkan informasi yang diberikan. Hal ini akan meningkatkan efektivitas program dalam mencapai tujuannya.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kerjasama antara berbagai pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat. Dengan dukungan dan kerjasama yang baik, diharapkan program B2SA Goes to School dapat memberikan kontribusi yang besar dalam upaya menciptakan generasi muda yang sehat dan terbebas dari stunting di Kabupaten Balangan.
Secara keseluruhan, program B2SA Goes to School di Kabupaten Balangan merupakan sebuah inisiatif yang patut diapresiasi. Program ini tidak hanya fokus pada aspek kesehatan, tetapi juga memperhatikan aspek ekonomi lokal dan keberlanjutan. Semoga program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan stunting.