1.000 Balita Risiko Stunting di Kota Tangerang Terima Bantuan Pangan
Pemerintah Kota Tangerang salurkan bantuan pangan bergizi kepada 1.000 balita berisiko stunting untuk menurunkan angka stunting di kota tersebut.

Pemerintah Kota Tangerang, Banten, telah memberikan bantuan pangan segar, beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) kepada 1.000 balita yang berisiko mengalami stunting. Bantuan ini diberikan pada Rabu, 30 April 2024, di Posyandu Kenanga, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Langkah ini merupakan upaya Pemerintah Kota Tangerang dalam mengatasi masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius.
Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono, menjelaskan bahwa bantuan makanan ini bertujuan untuk meningkatkan gizi balita dan meningkatkan kesadaran para orang tua akan pentingnya kesehatan anak-anak mereka. "Kewaspadaan pangan dan gizi merupakan hal yang krusial, untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal," ujar Maryono. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka stunting di Kota Tangerang.
Bantuan pangan yang diberikan berupa bahan pangan lokal, seperti sayur mayur, buah-buahan, beras, dan bahan makanan pendamping lainnya. Bahan-bahan ini dipilih karena kaya nutrisi dan mudah diolah menjadi makanan sehat dan bergizi untuk balita. Pemkot Tangerang juga menekankan pentingnya pemanfaatan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Upaya Pencegahan Stunting di Kota Tangerang
Pemerintah Kota Tangerang menyadari pentingnya upaya pencegahan stunting sejak dini. Oleh karena itu, selain memberikan bantuan pangan, Pemkot juga memberikan pembinaan pengolahan makanan secara langsung. Pembinaan ini dipandu oleh juru masak profesional yang mengajarkan cara mengolah bahan pangan lokal menjadi hidangan yang lezat dan bergizi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas para orang tua dalam mengolah makanan untuk anak-anak mereka.
Dengan program ini, Pemkot Tangerang berupaya untuk memberdayakan masyarakat agar lebih memahami pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. Para orang tua diberikan edukasi dan pelatihan praktis dalam mengolah makanan bergizi dari bahan-bahan lokal yang mudah diakses.
Maryono juga berharap agar angka stunting di Kota Tangerang dapat terus menurun secara signifikan. "Dari angka 5,6 persen pada 2024, diharapkan tahun ini bisa turun secara signifikan, dengan kita tetap fokus pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang," katanya. Penurunan angka stunting menjadi salah satu prioritas utama pemerintah kota.
Pemanfaatan Pangan Lokal untuk Cegah Stunting
Pemilihan bahan pangan lokal dalam program bantuan ini didasarkan pada potensi besar pangan lokal dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Kota Tangerang memiliki berbagai sumber pangan lokal yang kaya akan nutrisi. Dengan menggunakan bahan-bahan lokal, program ini juga sekaligus mendukung petani lokal dan perekonomian daerah.
Pemkot Tangerang percaya bahwa dengan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai sektor, termasuk edukasi gizi dan ketersediaan bahan pangan bergizi, angka stunting dapat ditekan secara efektif. Program ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Tangerang untuk mewujudkan generasi muda yang sehat dan berkualitas.
Melalui kerjasama lintas sektor dan komitmen yang kuat, diharapkan upaya pencegahan stunting di Kota Tangerang akan membuahkan hasil yang optimal. Program ini tidak hanya memberikan bantuan pangan, tetapi juga memberikan edukasi dan pelatihan yang berkelanjutan kepada masyarakat.
Kesimpulan
Program bantuan pangan bagi 1.000 balita berisiko stunting di Kota Tangerang merupakan langkah nyata pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting. Dengan pendekatan yang komprehensif, meliputi bantuan pangan, pembinaan pengolahan makanan, dan edukasi gizi, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Kota Tangerang serta berkontribusi pada penurunan angka stunting secara signifikan.