BAZNAS Kota Tangerang Salurkan Bansos Rp270 Juta untuk Tekan Stunting
BAZNAS Kota Tangerang salurkan bantuan sosial berupa makanan tambahan senilai Rp270 juta kepada 600 balita berisiko stunting di 31 puskesmas, sebagai upaya penurunan angka stunting yang telah turun dari 6,8 persen menjadi 5,2 persen.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tangerang telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa makanan tambahan (PMT) kepada 600 mustahik atau penerima manfaat di Kota Tangerang. Penyaluran bansos ini merupakan bagian dari upaya untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut. Bantuan tersebut diberikan pada Kamis di 31 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas di seluruh Kota Tangerang, dengan total nilai mencapai Rp270 juta.
Ketua BAZNAS Kota Tangerang, Aslie Elhusyairi, menjelaskan bahwa program penyaluran bansos ini akan dilakukan secara berkala selama enam bulan ke depan. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menjadi kunci keberhasilan pendistribusian bantuan ini kepada mereka yang membutuhkan. Aslie menekankan komitmen BAZNAS dalam meringankan beban masyarakat, khususnya dalam upaya pengentasan stunting. "Alhamdulillah, kami kembali menunjukkan komitmen meringankan beban masyarakat lewat pengentasan stunting yang baru saja dibagikan. Langkah ini juga menjadi salah satu wujud nyata mengalokasikan hasil zakat, infak, maupun sedekah yang selama ini terkumpul untuk kesejahteraan masyarakat di Kota Tangerang," ujarnya.
Bantuan yang diberikan berupa paket pangan sehat yang bertujuan untuk memperbaiki gizi balita yang berisiko mengalami stunting. BAZNAS Kota Tangerang juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui layanan yang telah tersedia. Hal ini diharapkan dapat membantu menjangkau lebih banyak mustahik dan mendukung program kesejahteraan umat lainnya di Kota Tangerang. "Kami terus mengajak masyarakat untuk terus menyalurkan zakat, infak, maupun sedekah agar ke depan dapat menjangkau lebih banyak mustahik dan program kesejahteraan umat lainnya di Kota Tangerang," tambah Aslie.
Penurunan Angka Stunting di Kota Tangerang
Data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dari seluruh puskesmas dan posyandu di Kota Tangerang menunjukkan adanya penurunan angka stunting. Angka stunting turun dari 6,8 persen pada tahun 2023 menjadi 5,2 persen pada tahun 2024. Penurunan ini merupakan hasil dari berbagai program intervensi yang telah dilakukan, termasuk Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas), Dapur Dashat, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal.
Pemkot Tangerang berharap penurunan angka prevalensi stunting ini dapat mendorong efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi intervensi penurunan stunting agar sesuai target. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini, menyatakan komitmen Pemkot dalam hal ini. 'Kami terus optimalkan berbagai program dalam menekan angka stunting,' katanya.
Program-program intervensi yang telah berjalan menunjukkan hasil yang positif. Kerjasama antara BAZNAS, Dinas Kesehatan, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan dalam menurunkan angka stunting di Kota Tangerang. Hal ini menunjukan pentingnya kolaborasi dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
Dukungan Masyarakat untuk Pengentasan Stunting
BAZNAS Kota Tangerang tidak hanya menyalurkan bansos, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pengentasan stunting. Ajakan ini disampaikan melalui himbauan untuk meningkatkan kepedulian sosial dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk keberlanjutan program-program pengentasan stunting.
Dengan adanya bantuan dari BAZNAS dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan angka stunting di Kota Tangerang dapat terus ditekan. Program-program yang terintegrasi dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target penurunan angka stunting.
Partisipasi aktif masyarakat menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini. Sehingga, diharapkan masyarakat dapat terus mendukung program-program pemerintah dan lembaga terkait dalam upaya pengentasan stunting.
Kesimpulannya, kolaborasi antara pemerintah, lembaga filantropi seperti BAZNAS, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan penurunan angka stunting di Kota Tangerang. Semoga upaya ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Kota Tangerang.