Kampar dan Baznas Kolaborasi Perangi Stunting: Angka Stunting Menurun Drastis
Dinas PPKBP3A Kampar bermitra dengan Baznas dalam Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) untuk menurunkan angka stunting yang telah menunjukkan penurunan signifikan dari 32,99 persen di tahun 2019 menjadi 7,6 persen di tahun 2023.

Kabupaten Kampar, Riau, menorehkan prestasi membanggakan dalam upaya penurunan angka stunting. Kerja sama antara Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kampar melalui Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) menjadi kunci keberhasilan ini. Kolaborasi ini diresmikan pada Senin di Bangkinang dan diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di daerah tersebut.
Kerja Sama Baznas dan DPPKBP3A Kampar
Kepala DPPKBP3A Kampar, Edi Afrizal, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesediaan Baznas Kampar untuk berpartisipasi dalam program Genting. "Alhamdulillah Baznas Kabupaten Kampar sudah bersedia menjadi orang tua asuh program genting ini," ujarnya. Bantuan yang diberikan akan difokuskan kepada keluarga berisiko stunting yang kurang mampu, dengan dukungan selama enam bulan. Bantuan tersebut mencakup nutrisi, non-nutrisi, akses air bersih, dan edukasi.
Jumlah keluarga yang akan menerima bantuan masih dalam tahap pembahasan, disesuaikan dengan anggaran Baznas. Namun, Edi Afrizal berharap kolaborasi ini dapat berkelanjutan demi percepatan penurunan angka stunting di Kampar. Ia juga menekankan pentingnya konsistensi Baznas sebagai mitra strategis dalam upaya ini.
Sebelumnya, Baznas Kampar telah aktif dalam program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Kolaborasi yang semakin erat ini diharapkan dapat mewujudkan cita-cita menciptakan generasi emas 2045 yang sehat dan berkualitas. Program Genting sendiri terbuka untuk berbagai pihak, termasuk BUMN/BUMD, swasta, individu, LSM, komunitas, perguruan tinggi, dan masyarakat umum.
Penurunan Angka Stunting yang Signifikan
Data menunjukkan penurunan angka stunting di Kabupaten Kampar yang cukup signifikan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Kampar pada tahun 2019 mencapai 32,99 persen. Angka ini kemudian turun menjadi 23,07 persen (2020), 25,7 persen (2021), 14,5 persen (2022), dan mencapai 7,6 persen pada tahun 2023. Penurunan ini menunjukkan keberhasilan strategi dan program yang telah diterapkan.
Strategi dan Tantangan ke Depan
Keberhasilan penurunan angka stunting di Kampar tidak terlepas dari berbagai strategi yang diterapkan, termasuk kolaborasi multi-pihak dan program intervensi gizi. Namun, tantangan tetap ada. Pemerintah daerah perlu memastikan keberlanjutan program, meningkatkan akses layanan kesehatan dan gizi, serta memperkuat edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.
Program Genting diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kolaborasi antara pemerintah dan lembaga filantropi seperti Baznas terbukti efektif dalam menjangkau keluarga berisiko stunting dan memberikan bantuan yang terintegrasi. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, target penurunan stunting di Indonesia dapat tercapai.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, penurunan angka stunting dapat dicapai. Program Genting diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya serupa. Ke depannya, pemantauan dan evaluasi berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program dan dampaknya terhadap penurunan angka stunting di Kampar.
Kesimpulan
Program Genting di Kabupaten Kampar menunjukkan hasil yang sangat positif dalam upaya penurunan angka stunting. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan Baznas menjadi kunci keberhasilan ini. Dengan komitmen dan kerja sama yang berkelanjutan, diharapkan angka stunting di Kampar dapat terus menurun dan terwujudnya generasi emas 2045.