DPKP Kalsel Latih Ratusan Kader Tingkatkan Ketahanan Pangan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel melatih ratusan kader dari 13 kabupaten/kota untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai program inovatif hingga akhir 2025.

Banjarmasin, 10 Maret 2024 - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar pelatihan ketahanan pangan bagi ratusan kader dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kapasitas kader dalam mendukung program ketahanan pangan daerah, khususnya dalam konteks peningkatan gizi masyarakat dan pemanfaatan produk lokal. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memastikan aksesibilitas pangan yang aman, bergizi, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Kalsel.
Sebanyak 25 kader dari setiap kabupaten/kota mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Pangan yang diselenggarakan oleh DPKP Kalsel. Kepala DPKP Kalsel, Syamsir Rahman, menjelaskan bahwa bimtek ini merupakan bagian dari program yang berlangsung mulai Februari 2024 hingga Desember 2025. Bimtek ini juga sejalan dengan program pokok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas kader pangan di tingkat Posyandu.
Setelah mengikuti bimtek, para kader akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah dalam lomba Posyandu tingkat provinsi maupun nasional. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan apresiasi kepada kader yang aktif berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan di tingkat masyarakat.
Peningkatan Ketahanan Pangan di Kalsel
Berbagai program inovatif dirancang untuk mendukung ketahanan pangan di Kalimantan Selatan. Salah satu program unggulan adalah Lomba Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) yang akan digelar pada Juli 2025. Lomba ini akan melibatkan perwakilan Posyandu dari 13 kabupaten/kota dan bertujuan untuk mensosialisasikan konsumsi pangan non-beras dan non-terigu, dengan fokus pada pemberian pangan bergizi untuk ibu hamil dan anak-anak serta mendorong partisipasi produk UMKM lokal. "Lomba ini bertujuan untuk mensosialisasikan konsumsi pangan non-beras dan non-terigu, dengan fokus pada pemberian pangan bergizi untuk ibu hamil dan anak-anak, serta mendorong partisipasi produk UMKM lokal," tutur Syamsir.
Selain lomba B2SA, DPKP Kalsel juga akan melaksanakan program Desa B2SA dengan dukungan dana Dekonsentrasi APBN. Program ini fokus pada pengembangan ketahanan pangan di tingkat desa dan melibatkan TP PKK setiap daerah. Pelaksanaan program ini akan berlangsung mulai Maret hingga Oktober 2025 di empat desa yang tersebar di dua kabupaten. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dari tingkat akar rumput.
Tidak hanya di tingkat desa, program B2SA juga akan menyasar sekolah melalui program B2SA Go to School. Program ini akan dilaksanakan pada April 2025 dan melibatkan 10 sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Tujuannya adalah untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang sejak usia dini.
Sosialisasi dan Inovasi
Sosialisasi program B2SA juga akan dilakukan melalui berbagai media, seperti videotron dan baliho yang menampilkan foto Gubernur Kalsel bersama TP PKK Kalsel. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan sehat dan bergizi serta untuk mendukung produk lokal. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mensosialisasikan pentingnya ketahanan pangan kepada masyarakat luas.
Sebagai inovasi untuk mendukung keberlanjutan ketahanan pangan, TP PKK Kalsel juga akan memperkenalkan hidroponik. Budidaya hidroponik untuk sayuran seperti kangkung, sawi, dan tomat dipandang sebagai solusi ramah lingkungan dan hemat sumber daya alam. Penggunaan metode hidroponik diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan dan mengurangi ketergantungan pada lahan pertanian konvensional.
"Program ini sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan di Kalsel," ucap Syamsir, menekankan pentingnya upaya terintegrasi dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kalimantan Selatan. Dengan pelatihan kader, lomba, dan program-program inovatif lainnya, diharapkan Kalsel dapat mencapai ketahanan pangan yang optimal.