Polres Bangka Tengah Luncurkan Program Pekarangan Pangan Lestari untuk Ketahanan Pangan
Polres Bangka Tengah meluncurkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Bangka Tengah, sejalan dengan program nasional Polri.

Kepolisian Resor (Polres) Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, resmi meluncurkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) pada Senin. Program yang diluncurkan serentak di seluruh jajaran kepolisian Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bangka Tengah. Peluncuran program ini dilakukan di Koba dan dipimpin langsung oleh Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha.
Program P2L merupakan inisiatif Polri untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang ada, baik di rumah warga, asrama polisi, kantor polisi, maupun sekolah, sebagai sumber pangan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kapolres Aditya menjelaskan bahwa program ini juga mendukung program makan gizi gratis yang diinisiasi oleh Bhayangkari.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Bangka Tengah dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Tidak hanya itu, program P2L juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga dan komunitas.
Peningkatan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat
Kapolres Aditya Nugraha menekankan pentingnya program P2L dalam mendorong ketersediaan bahan pangan sehat dan bergizi, khususnya bagi anak-anak di Bangka Tengah. Ia berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. "Program P2L yaitu memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan berkelanjutan, sekaligus mendukung program makan gizi gratis yang diinisiasi oleh Bhayangkari," ujar Kapolres Aditya.
Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan keluarga dan komunitas. Dengan memanfaatkan lahan yang ada secara optimal, masyarakat dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli bahan pangan dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Program P2L diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk kemandirian pangan masyarakat Bangka Tengah. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan pangan eksternal dan mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. "Juga dapat mengurangi ketergantungan pasokan eksternal karena mampu memanfaatkan lahan sekitar dan institusi Polri serta masyarakat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan," tambahnya.
Manfaat Lingkungan dari Program P2L
Selain manfaat ekonomi dan sosial, program P2L juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Pengelolaan pekarangan yang baik dalam program ini dapat membantu meningkatkan kualitas udara, memperindah lingkungan, dan mengurangi dampak perubahan iklim. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan di pekarangan, program P2L juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar. Hal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kerusakan lingkungan. "Program P2L dapat mendukung program lingkungan hijau dan sehat karena pengelolaan pekarangan yang baik membantu meningkatkan kualitas udara, memperindah lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim," tutup Kapolres Aditya.
Program P2L yang dicanangkan Polres Bangka Tengah ini merupakan langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan seluruh jajaran kepolisian dan Bhayangkari, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat Bangka Tengah.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakatnya. Melalui pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal, masyarakat dapat menciptakan kemandirian pangan dan meningkatkan kualitas hidupnya.