Bibit Cabai Gratis DPKP Palangka Raya: Solusi Ketahanan Pangan Keluarga?
DPKP Palangka Raya membagikan 1.000 bibit cabai gratis untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan menekan inflasi akibat harga cabai yang meroket.

Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) meluncurkan program inovatif untuk mengatasi inflasi dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga: membagikan bibit cabai gratis. Program ini diluncurkan sebagai respons terhadap kenaikan harga cabai yang signifikan, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pasokan cabai dari luar daerah dan mendorong pemanfaatan lahan kosong di sekitar rumah.
Sebanyak 1.000 bibit cabai siap dibagikan kepada warga Palangka Raya yang berminat. Kepala DPKP Kota Palangka Raya, Sugiyanto, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong mereka untuk menanam cabai. Bibit cabai gratis ini dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan ke kantor dinas di Jalan Soekarno. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan memastikan ketersediaan pangan bagi warganya.
Penanaman cabai sendiri dinilai relatif mudah dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Menurut Sugiyanto, cabai dapat ditanam di halaman rumah dan masa panennya relatif singkat, sekitar dua bulan lebih. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama bagi keluarga yang ingin meningkatkan ketahanan pangan mereka dengan cara yang sederhana dan efektif. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menekan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga cabai.
Bibit Cabai Gratis dan Peran Kelompok Wanita Tani
Program pembagian bibit cabai gratis ini tidak hanya menyasar individu, tetapi juga melibatkan kelompok wanita tani (KWT) dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan keluarga. DPKP Palangka Raya secara aktif memperkuat peran KWT melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan produktif untuk menanam berbagai tanaman pangan, termasuk cabai.
Dengan melibatkan KWT, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan. KWT tidak hanya berperan dalam menanam cabai, tetapi juga dalam mengolah hasil panen. Hasil pertanian tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti keripik, yang kemudian dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga. Hal ini sejalan dengan tujuan program P2L untuk menciptakan ketahanan pangan keluarga dan meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga.
Sugiyanto berharap, jika semua KWT aktif menanam tanaman pangan di pekarangan, maka ketahanan pangan di tingkat keluarga akan terjamin. Lebih dari itu, jika produksi berlimpah, hasil panen dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga. Program P2L juga difokuskan pada tanaman bergizi untuk memastikan keluarga mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan aman.
Sampai tahun 2024, terdapat 36 KWT yang tersebar di 5 kecamatan di Palangka Raya. DPKP Palangka Raya akan terus berupaya untuk mendukung dan memberdayakan KWT dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan rumah.
Strategi Mengatasi Inflasi dan Meningkatkan Ketahanan Pangan
Upaya DPKP Palangka Raya dalam menyediakan bibit cabai gratis merupakan salah satu strategi untuk mengatasi inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga cabai. Langkah ini dinilai efektif karena dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada pasokan cabai dari luar daerah. Dengan menanam cabai sendiri, masyarakat dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli cabai di pasaran.
Selain itu, program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Ketahanan pangan keluarga merupakan hal yang sangat penting, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Dengan memiliki akses terhadap sumber pangan sendiri, keluarga dapat lebih mudah menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Program ini juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Pemanfaatan lahan kosong untuk menanam cabai dapat mengurangi lahan yang tidak produktif. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan lestari. Program ini menekankan pentingnya kemandirian pangan di tingkat keluarga dan memberikan solusi praktis bagi masyarakat Palangka Raya.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mengatasi inflasi. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan ketahanan pangan di Indonesia dapat terus ditingkatkan.