OKU Timur Canangkan Gerakan Tanam 1000 Bibit Cabai Per Desa
Pemkab OKU Timur meluncurkan program penanaman 1.000 bibit cabai di setiap desa untuk menekan inflasi daerah, khususnya menjelang Ramadhan, karena ketergantungan pasokan cabai dari luar daerah.

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, baru-baru ini menginisiasi gerakan besar: menanam 1.000 bibit cabai merah di setiap desa. Program ini dicanangkan langsung oleh Bupati Lanosin Hamzah di Martapura pada tanggal 30 Januari.
Gerakan ini bertujuan utama untuk mengatasi inflasi di OKU Timur. Bupati Lanosin menjelaskan bahwa cabai, bersama bawang dan kebutuhan pokok lainnya, menjadi salah satu penyumbang inflasi di Sumatera Selatan. Ketergantungan OKU Timur pada pasokan cabai dari daerah lain, seperti Pulau Jawa, semakin memperparah masalah ini.
Menjelang bulan Ramadhan, kebutuhan cabai akan meningkat signifikan. Oleh karena itu, program penanaman cabai serentak ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan menstabilkan harga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan OKU Timur, M Yani, menjelaskan lebih lanjut mengenai skala program tersebut. Dengan 305 desa di OKU Timur, gerakan ini menargetkan penanaman total 305.000 batang cabai merah. Bibit cabai akan diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.
Masyarakat didorong untuk memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah mereka untuk menanam cabai. Pemerintah daerah berharap partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pengendalian inflasi ini.
"Kami ingin semua masyarakat terlibat dalam mengendalikan inflasi melalui gerakan menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan OKU Timur.
Program ini diharapkan tidak hanya mampu menekan angka inflasi, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peningkatan produksi cabai lokal. Keberhasilan program ini bergantung pada kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat OKU Timur.