Polresta Mataram Genjot Program P2L untuk Ketahanan Pangan Kota Mataram
Polresta Mataram mendorong pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Mataram guna meningkatkan ketahanan pangan dan mengatasi keterbatasan lahan.

Polresta Mataram gencar mendorong pengembangan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Program ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan bergizi, sekaligus mendukung program swasembada pangan nasional tahun 2025. Inisiatif ini dipicu oleh keterbatasan lahan di Kota Mataram, yang membuat pengembangan lahan jagung skala besar seperti program nasional 1 juta hektare menjadi sulit.
Kepala Polresta Mataram, Kombes Pol Dr Ariefaldi Warganegara, menjelaskan bahwa program P2L menjadi solusi strategis. "Program P2L juga menjadi bagian dari program swasembada pangan 2025," ujar Kombes Pol Dr Ariefaldi Warganegara dalam keterangannya di Mataram, Selasa (11/3).
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya pemanfaatan pekarangan untuk menanam tanaman pangan bergizi. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kota Mataram. Bhabinkamtibmas pun dilibatkan aktif dalam mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam program P2L.
Pengembangan P2L di Kota Mataram dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Pengembangan program P2L di Kota Mataram sejauh ini menunjukkan hasil yang positif. Terbentuknya kelompok-kelompok P2L di berbagai kelurahan menjadi bukti nyata kepedulian warga terhadap pentingnya ketersediaan, aksesibilitas, dan stabilitas pangan. Keberhasilan ini juga menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan.
Polresta Mataram mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam menjamin distribusi pangan yang merata dan mendorong penggunaan produk lokal. "Melalui program itu, diharapkan ketahanan pangan dapat tercapai, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta memperkuat kemandirian bangsa dalam menghadapi tantangan global," tambah Kombes Pol Dr Ariefaldi Warganegara.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan program P2L dan memastikan keberlanjutannya dalam jangka panjang. Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat krusial untuk keberhasilan program ini.
Program Tanam Jagung di Lombok Barat
Meskipun Kota Mataram memiliki keterbatasan lahan, program penanaman jagung tetap dilaksanakan di wilayah Narmada, Kabupaten Lombok Barat, yang juga termasuk dalam wilayah kerja Polresta Mataram. Program ini memanfaatkan lahan seluas 2 hektare dengan sistem tumpang sari, dimulai pada akhir Januari 2025 dan ditargetkan panen pada April 2025.
Polresta Mataram terus berupaya mencari lahan tidur di Lombok Barat yang berpotensi untuk pengembangan penanaman jagung. Meskipun pemerintah pusat tidak menetapkan target lahan khusus untuk setiap wilayah, upaya ini menunjukkan komitmen untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Kecuali di Pulau Sumbawa mungkin potensi lahan lebih banyak," kata Kombes Pol Dr Ariefaldi Warganegara menambahkan. Upaya pencarian lahan alternatif ini menunjukkan keseriusan Polresta Mataram dalam mendukung program ketahanan pangan, meskipun menghadapi tantangan keterbatasan lahan di wilayah kerjanya.
Dengan demikian, Polresta Mataram tidak hanya fokus pada program P2L di Kota Mataram, tetapi juga aktif mencari solusi alternatif untuk mendukung program ketahanan pangan nasional di wilayah kerjanya yang lebih luas.