Bappenas dan Kementerian Perdagangan Pacu Daya Saing Perdagangan RI
Bappenas dan Kementerian Perdagangan Indonesia berkolaborasi untuk meningkatkan daya saing perdagangan dalam negeri dan global guna menghadapi tantangan ekonomi global dan mencapai target pertumbuhan ekonomi.

Jakarta, 21 Januari 2024 - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi bekerja sama untuk meningkatkan daya saing Indonesia melalui transformasi perdagangan domestik dan global. Kerja sama ini diumumkan Selasa lalu oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Rachmat Pambudy, sebagai upaya menghadapi tantangan global dan meningkatkan partisipasi Indonesia dalam rantai nilai global.
Kolaborasi Bappenas dan Kemendag sangat penting agar Indonesia mampu bersaing di pasar internasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Kedua kementerian berkomitmen memperkuat daya saing ekspor dengan meningkatkan nilai tambah produk, perluasan akses pasar, dan integrasi ekonomi domestik dan global. Hal ini sejalan dengan target ambisius yang tertuang dalam RPJMN 2025-2029.
RPJMN 2025-2029 menetapkan peningkatan penguasaan pasar ekspor Indonesia di level global sebagai fokus utama. Targetnya cukup menantang: meningkatkan pangsa ekspor dari 1,2 persen pada 2022 menjadi 2,4 persen pada 2045. Untuk mencapai target tersebut, sejumlah langkah strategis tengah dipersiapkan.
Langkah-langkah strategis tersebut meliputi penguatan partisipasi dalam rantai pasok global, peningkatan ekspor barang dan jasa bernilai tambah tinggi, serta peningkatan keterkaitan ekonomi antar pusat pertumbuhan. Tantangan eksternal yang dihadapi antara lain perlambatan ekonomi global, ketidakstabilan geopolitik, dan tuntutan penerapan standar produk hijau.
Sementara itu, tantangan internal meliputi rendahnya daya saing produk ekspor, infrastruktur yang kurang optimal, dan disparitas perdagangan antar daerah. Untuk mengatasi tantangan ini, Bappenas mengembangkan Trade Data Dashboard. Dashboard ini akan membantu para pemangku kepentingan mengidentifikasi potensi ekspor regional.
Selain itu, Bappenas juga mendorong perjanjian kawasan perdagangan bebas (FTA) dan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) untuk mendongkrak ekspor. Bappenas dan Kemendag berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama ini demi mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan guna mencapai visi pembangunan nasional. Penguatan daya saing ekspor menjadi kunci utama dalam pencapaian visi tersebut.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global dan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan. Pemanfaatan teknologi dan data analitik, seperti Trade Data Dashboard, juga diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan efektif dalam pengambilan keputusan terkait strategi perdagangan.