Bawaslu Tanjungpinang Evaluasi Penurunan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024
Bawaslu Tanjungpinang mencatat penurunan partisipasi pemilih Pilwako 2024 menjadi 56 persen, dibandingkan 59 persen di 2018, dan tengah mengevaluasi berbagai faktor penyebabnya, termasuk keterlibatan eksternal guna meningkatkan partisipasi pemilih mendat
Penurunan Partisipasi Pemilih Pilkada Tanjungpinang 2024 Menjadi Sorotan
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan adanya penurunan partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2024. Angka partisipasi pemilih Pilwako Tanjungpinang turun dari 59 persen pada Pilkada 2018 menjadi 56 persen di tahun 2024. Penurunan ini menjadi perhatian serius Bawaslu dan sedang diteliti lebih lanjut. Hal ini diungkapkan oleh Yusuf, salah satu anggota Bawaslu Tanjungpinang, pada Jumat lalu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Partisipasi Pemilih
Yusuf menjelaskan beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab penurunan partisipasi pemilih. Salah satu faktor yang diidentifikasi adalah kurangnya daya tarik atau kompetisi antar calon kepala daerah. Selain itu, kondisi cuaca hujan saat hari pencoblosan, 27 November 2024, juga dipercaya turut berkontribusi terhadap rendahnya angka partisipasi pemilih.
Upaya Bawaslu Tanjungpinang dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih
Menyikapi rendahnya partisipasi pemilih ini, Bawaslu Tanjungpinang telah dan akan melakukan berbagai upaya. Pasca Pilkada 2024, Bawaslu Tanjungpinang meningkatkan kerja sama eksternal. Mereka aktif berdiskusi dengan lembaga survei dan akademisi dari berbagai kampus untuk mendapatkan masukan dan evaluasi penyelenggaraan pilkada. Hasil diskusi ini diharapkan dapat memperbaiki penyelenggaraan pilkada ke depan, termasuk dalam hal penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT), peningkatan partisipasi pemilih, dan pencegahan politik uang.
Sosialisasi dan Kerja Sama yang Ditingkatkan
Sebagai bagian dari strategi peningkatan partisipasi pemilih, Bawaslu Tanjungpinang juga gencar melakukan sosialisasi kepemiluan, terutama di lingkungan kampus. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam proses demokrasi. Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, KPU, TNI, Polri, dan pemantau pilkada, diperkuat untuk memastikan Pilkada berjalan aman dan lancar.
Evaluasi dan Apresiasi atas Pilkada Tanjungpinang 2024
Secara umum, Bawaslu Tanjungpinang menilai pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan aman dan lancar. Tidak ada sengketa Pilkada yang sampai ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan jumlah pelanggaran yang terjadi relatif minim. Meskipun ada beberapa laporan pelanggaran, semua berhasil ditangani dan tidak cukup bukti untuk diproses lebih lanjut. Bawaslu Tanjungpinang mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam menciptakan Pilkada Tanjungpinang yang aman dan damai.