Baznas Ponorogo Catat Rekor Penghimpunan ZIS: Tembus Rp8 Miliar!
Penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) Baznas Ponorogo tahun 2024 melesat hingga Rp8 miliar, dua kali lipat dari tahun sebelumnya, dan akan digunakan untuk berbagai program sosial.
Baznas Ponorogo berhasil mencatatkan rekor penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Hingga akhir tahun 2024, lembaga ini menghimpun dana lebih dari Rp8 miliar, angka yang fantastis karena meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp4 miliar.
Capaian luar biasa ini diumumkan pada Selasa lalu dan langsung mendapat apresiasi dari Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Beliau memuji kinerja Baznas Ponorogo yang mampu menggandakan penghimpunan dana dalam waktu relatif singkat. "Kami sangat mengapresiasi kerja keras Baznas Ponorogo yang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp8 miliar dalam setahun," ujar Sugiri.
Dana ZIS yang terkumpul tersebut dialokasikan untuk berbagai program yang berdampak langsung pada masyarakat. Beberapa di antaranya adalah bantuan bagi korban bencana alam, program bedah rumah tidak layak huni, pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, dan penyaluran dana kepada mustahik (penerima zakat).
Bupati Sugiri juga menilai penyaluran dana ZIS oleh Baznas Ponorogo sudah tepat sasaran. "Saya kira dana ZIS yang disalurkan oleh Baznas sudah tepat dan sesuai peruntukannya. Semakin banyak dana terkumpul, semakin luas manfaatnya," terangnya. Beliau berharap Baznas dapat terus meningkatkan kinerjanya dan memperluas jangkauan program-program sosial yang dijalankan.
Salah satu rencana yang diusulkan Bupati adalah menambah program pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kaum perempuan. Ide ini berupa penyediaan mesin jahit untuk ibu rumah tangga. "Dengan mesin jahit, ibu rumah tangga bisa produktif sambil tetap mengasuh anak-anak mereka di rumah," imbuh Bupati Sugiri.
Peningkatan penghimpunan ZIS Baznas Ponorogo ini juga tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat. Bupati Sugiri mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan kepedulian sosial dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui Baznas. "Dana yang terkumpul ini berasal dari masyarakat dan tentu akan kembali kepada masyarakat melalui penyaluran yang tepat sasaran," pungkas Bupati.
Keberhasilan Baznas Ponorogo ini menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam mengelola dan menyalurkan ZIS untuk kesejahteraan masyarakat. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan Baznas dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mendorong partisipasi aktif dalam berzakat.