Bea Cukai Banten Capai Rp14,62 Triliun di 2024: Ekspor Melonjak, Surplus Perdagangan Meningkat
Penerimaan bea cukai di Banten tahun 2024 mencapai Rp14,62 triliun, melampaui target dan didorong oleh peningkatan ekspor serta impor komoditas tertentu.

Kinerja Bea Cukai Banten Melebihi Target
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Provinsi Banten mencatat realisasi penerimaan Kepabeanan dan Cukai hingga akhir Desember 2024 mencapai angka fantastis, yaitu Rp14,62 triliun. Capaian ini bahkan melampaui target APBN 2024 sebesar Rp14,41 triliun, dengan persentase sebesar 101,48 persen, dan menunjukan pertumbuhan sebesar 8,90 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Banten, Agustyan Umardani, di Serang pada Rabu.
Sumber Penerimaan Bea Cukai
Penerimaan tersebut terdiri dari tiga komponen utama. Pertama, Bea Masuk mencapai Rp11,02 triliun, meningkat 5,17 persen. Peningkatan ini didorong oleh impor berbagai komoditas, antara lain bahan bakar, raw sugar, jagung, gandum, batubara, besi baja, kimia dasar organik, damar buatan, dan bahan baku plastik. Kedua, penerimaan Cukai mencapai Rp3,57 triliun atau tumbuh signifikan sebesar 21,15 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan produksi minuman mengandung alkohol golongan A, B, dan C, serta kenaikan tarif Cukai MMEA rata-rata tertimbang sebesar 20 persen. Ketiga, Bea Keluar mencapai Rp36,39 miliar, mengalami lonjakan sebesar 501,88 persen, yang dipengaruhi fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan turunannya.
Neraca Perdagangan Positif
Selain capaian penerimaan yang positif, kinerja Neraca Perdagangan Banten di bulan Desember 2024 juga menunjukan peningkatan yang signifikan. Nilai Neraca Perdagangan mencapai 1,52 miliar dolar AS, meningkat 294,21 persen dibandingkan bulan November 2024 yang hanya sebesar 0,39 miliar dolar AS. Peningkatan ini terutama didorong oleh kenaikan ekspor komoditas seperti pemanas air, pompa, alat laboratorium, dan daging ikan. Sebaliknya, terjadi penurunan nilai impor pada komoditas tertentu, seperti kendaraan udara, minyak mentah dan turunannya, reaktor, turbin, generator, besi pig, ingot besi, dan baja bukan paduan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kinerja Kepabeanan dan Cukai di Provinsi Banten pada tahun 2024 sangat positif dan melampaui target. Peningkatan penerimaan didorong oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan volume impor dan ekspor beberapa komoditas strategis. Kinerja Neraca Perdagangan yang positif juga menjadi indikator kesehatan ekonomi di wilayah tersebut. Keberhasilan ini tentunya menjadi bukti efektifitas strategi dan pengawasan yang dilakukan oleh Kanwil DJBC Banten.