BGN Jamin Kualitas Kontrol Program Makan Siang Gratis
Kepala BGN, Dadan Hindayana, memastikan program Makan Siang Gratis memiliki kontrol kualitas ketat, termasuk pemeriksaan makanan oleh ahli gizi sebelum distribusi ke sekolah.

Jakarta, 28 Februari 2024 (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Pangan (BGN), Dadan Hindayana, memberikan jaminan bahwa makanan yang disediakan dalam program Makan Siang Gratis untuk siswa menjalani pemeriksaan kualitas yang ketat. Program ini bertujuan untuk memastikan siswa mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan prestasi belajar mereka. Namun, kejadian di lapangan menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih intensif.
Untuk memastikan kualitas makanan yang diberikan kepada para siswa, BGN telah menempatkan ahli gizi di setiap unit layanan pengadaan pangan (SPPG) atau dapur. Para ahli gizi ini memiliki tugas penting dalam memeriksa kualitas makanan sebelum dikirim ke sekolah-sekolah. Hal ini merupakan langkah penting dalam menjamin keamanan dan kualitas gizi makanan yang dikonsumsi siswa.
"Itu adalah salah satu tugas yang harus dilakukan oleh ahli gizi. Kami mewajibkan seorang ahli gizi yang ditugaskan di unit layanan untuk mengontrol kualitas makanan," ujar Dadan Hindayana di Jakarta, Jumat (28/2).
Kualitas Terjaga, Pengawasan Diperketat
Keberadaan ahli gizi di semua unit layanan merupakan suatu keharusan untuk memastikan proses pengendalian mutu berjalan dengan baik. BGN menyadari pentingnya pengawasan yang ketat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Komitmen ini sejalan dengan tujuan utama program Makan Siang Gratis yaitu memberikan asupan gizi yang baik bagi siswa.
Menanggapi kasus ditemukannya makanan yang belum matang dalam kotak makan siang gratis di sebuah sekolah dasar di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Hindayana menjelaskan bahwa insiden tersebut melibatkan unit layanan yang baru mulai memasok makanan untuk program tersebut. Hal ini menyoroti pentingnya pelatihan dan pengawasan yang berkelanjutan bagi para penyedia layanan.
Ia mencontohkan, selama fase uji coba program, banyak unit layanan membutuhkan waktu hingga tiga bulan untuk memasak makanan bagi 3.000 orang dengan rasa dan kematangan yang konsisten. Pengalaman ini menunjukkan kompleksitas dalam mengelola program berskala besar dan pentingnya persiapan yang matang.
Standar Operasional Baru untuk Unit Layanan Baru
Oleh karena itu, BGN saat ini menerapkan standar operasional baru yang mewajibkan unit layanan baru untuk memulai dengan menyediakan porsi makanan dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan konsistensi makanan sebelum meningkatkan jumlah porsi secara bertahap.
"Jadi, mereka harus mulai dari 150 (porsi), meningkat menjadi 500 (porsi), meningkat menjadi 1.000 (porsi), kemudian meningkat menjadi 1.500 (porsi) untuk melatih mereka agar terbiasa (menyediakan banyak porsi makanan)," jelasnya.
BGN berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang. Evaluasi ini akan mencakup seluruh aspek, mulai dari proses pengadaan bahan baku hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah.
Evaluasi dan Peningkatan Kualitas
Evaluasi yang akan dilakukan BGN bertujuan untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga dan para penerima manfaat tidak dirugikan. Hal ini menunjukkan komitmen BGN untuk terus meningkatkan kualitas program Makan Siang Gratis dan memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh siswa yang berhak menerimanya. Langkah-langkah perbaikan akan difokuskan pada peningkatan kapasitas penyedia layanan dan penguatan sistem pengawasan.
Dengan adanya jaminan kualitas kontrol dan evaluasi yang berkelanjutan, diharapkan program Makan Siang Gratis dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi para siswa di seluruh Indonesia. BGN berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas program ini dan memastikan tercapainya tujuan utama yaitu meningkatkan gizi dan kesehatan siswa.